Dana beasiswa Dikti belum cair, ini penjelasan Kemenkeu
"Kalau memang DIPA sudah diserahkan dan ada permintaan tentu kita siap mencairkan," ujar Marwoto.
Kementerian Keuangan menyatakan belum cairnya dana beasiswa dikti kemungkinan akibat belum diserahkannya daftar isian penggunaan anggaran (DIPA) oleh satuan kerja atau kementerian lembaga (K/L). Kemenkeu menegaskan siap mencairkan anggaran kapanpun jika persyaratan memang telah terpenuhi.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto mengaku dirinya tidak mengetahui detail mengapa dana beasiswa ini disebut belum cair. "Kalau memang DIPA sudah diserahkan dan ada permintaan tentu kita siap mencairkan," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (10/9).
-
Apa saja jenis beasiswa Banyuwangi Cerdas? Beasiswa Banyuwangi Cerdas terdiri atas dua skema. Pertama, beasiswa pembiayaan penuh selama delapan semester alias empat tahun, termasuk menerima uang saku bulanan. Beasiswa jenis ini juga biasa disebut "bidik misi". Kedua, beasiswa insidentil, untuk mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan namun mengalami kesulitan biaya di pertengahan jalan. Besarannya menyesuaikan dengan kebutuhan.
-
Kenapa beasiswa Banyuwangi Cerdas diberikan? "Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ipuk.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Bagaimana siswa membacok guru? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Siapa yang diamankan dalam kasus tawuran pelajar ini? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
Pihaknya meminta dikti untuk memastikan apakah persyaratan pencairan anggaran telah dipenuhi. Hal ini dikarenakan pemerintah terus mengedepankan tata kelola yang baik."Harus ditanyakan apakah memang sudah dipenuhi persyaratannya."
Sebelumnya, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti Kemendikbud Supriadi Rustad mengakui dana beasiswa Dikti untuk term 2 tahun 2014 belum cair. Penyebabnya, dana itu tidak dikelola langsung Kemendikbud melainkan di bawah kewenangan Kementerian Keuangan.
"Kami minta maaf kepada mahasiswa dan masyarakat secara luas atas ketidakpuasannya. Banyak orang membayangkan duit beasiswa itu ada di Dikti. Kenyataannya enggak begitu, duit ada di Kemenkeu," kata Supriadi saat ditemui di Kantornya.
Supriadi menjelaskan, proses pencairan beasiswa sangatlah rumit. Pihak Dikti harus mengirim surat rekomendasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KKPN) dan proses itu pun berlangsung selama 2 minggu.
Setelah proses itu berjalan, Supriadi pun mengungkapkan pengiriman dana beasiswa bukan dilakukan oleh pihak Dikti melainkan Kemenkeu. "Hey Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KKPN) tolong bayarkan uang ini ke si anu (peserta beasiswa)," ucap Supri meniru proses pengiriman uang yang dilakukan Kemenkeu.
Sebelumnya sebanyak seribu lebih mahasiswa Indonesia penerima beasiswa dari Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud yang sedang menempuh pendidikan di kampus-kampus di luar negeri resah karena dana tak kunjung cair. Beberapa bahkan terancam di-drop out karena tak bisa membayar tuition fee (biaya kuliah) yang jatuh tempo di bulan September ini. Dana itu seharusnya cair sejak bulan Juli lalu.
Melalui pengaduan yang disampaikan di situs lapor.ukp.go.id pada bulan Agustus lalu, salah satu mahasiswa yang enggan mengungkapkan identitasnya mengadukan nasibnya. Berikut isi aduannya seperti dikutip merdeka.com, Senin (9/9).
Saya penerima beasiswa DIKTI Luar Negeri. Saat ini, saya dan 1400-an penerima beasiswa DIKTI LN terancam berbagai masalah karena beasiswa yang seharusnya Term-2 cair pada bulan Juli hingga kini TIDAK ADA KEJELASAN kapan akan dicairkan.
Menanggapi hal tersebut, Supri meminta maaf kepada seluruh peserta beasiswa dam masyarakat secara umum. "Kami minta maaf kepada mahasiswa dan masyarakat secara luas atas ketidakpuasannya," imbuhnya
(mdk/arr)