Data pangan nasional kerap jadi polemik, ini respons Mentan Amran
Perbedaan data antara Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian serta Kementerian Perdagangan kerap terjadi dan menjadi polemik. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, angkat bicara bahwa data yang digunakan pemerintah berpegang pada milik BPS. Dia menegaskan pihaknya akan terus mengacu pada data yang dirilis BPS.
Perbedaan data antara Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian serta Kementerian Perdagangan kerap terjadi dan menjadi polemik. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, angkat bicara bahwa data yang digunakan pemerintah berpegang pada milik BPS.
"Jadi boleh tidak dipolemikkan? Datanya satu pintu, BPS," kata Mentan Amran saat ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (14/9).
-
Kapan Amran Sulaiman dilantik menjadi Menteri Pertanian? Pelantikan dilakukan di Istana Negara Jakarta, pada Rabu (25/10) pukul 09.00 WIB.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa Amran Sulaiman kembali dipercaya menjadi Menteri Pertanian? Amran menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus korupsi di Kementan.
-
Bagaimana Amran Sulaiman bisa mendapatkan kepercayaan Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa yang Pak Menteri Amran sumbangkan untuk yatim piatu? Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berkomitmen akan memberikan gaji dan tunjangannya ke yatim piatu.
Dia menegaskan pihaknya akan terus mengacu pada data yang dirilis BPS. "Kita mengacu seluruh data pada BPS. Apa kata BPS itu kita ikuti," ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi IV DPR RI Fauzih Amro mempertanyakan validitas data kebijakan ekspor jagung. Validitas data ekspor jagung diragukan karena Kementerian Pertanian melakukan ekspor sementara kebutuhan pasokan dalam negeri justru terganggu.
"Ekspor jagung, salah satu yang perlu dibahas mendalam. Persoalannya, meski Kementerian Pertanian (Kementan) sudah melakukan ekspor ke luar negeri, pasokan di dalam negeri justru terganggu," ujar Fauzih Amro.
Akibat ekspor ini, kebutuhan industri pakan ternak dalam negeri menjadi tak terpenuhi. Mahalnya daging ayam dan telur dapat dipastikan berpengaruh dari harga jagung.
"Jagung sebagai salah satu bahan utama pakan ternak memang vital, kalau memang surplus, harusnya digunakan untuk dalam negeri, tapi ketika kurang dan harus impor tidak masalah, tapi itu harusnya jadi pilihan terakhir," kata Fauzih.
Fauzih mengatakan, tidak adanya kejelasan data yang sinkron antara Kementan, BPS, dan Kemendag menimbulkan polemik. "Kita repot, karena yang satu bilang jagung surplus, yang satu bilang kurang, ini mana yang akurat? Siapa yang bisa kita percaya," ujarnya.
Menurut Fauzih, tidak akuratnya data dimanfaatkan mafia impor. Termasuk dugaan mafia jagung untuk pakan ternak. "Kita di Komisi IV mendorong agenda rapat gabungan dengan komisi VI, dan BPS termasuk Bulog, ini persoalan data harus diselesaikan, agar ada satu data yang digunakan," tuturnya.
Sementara itu, pengamat pertanian UGM, Jangkung Handoyo Mulyo mengatakan, pemenuhan kebutuhan jagung untuk produksi pakan ternak belum dapat terpenuhi dari produksi jagung dalam negeri. Sehingga masih harus ditutup dari sektor impor.
"Kondisi sekarang tidak cukup. Padahal kalau untuk ternak itu mau tidak mau, karena skala komersial, butuh banyak," katanya.
Kebutuhan yang besar akan jagung untuk industri pakan harus tetap terpenuhi. Ketidaksiapan bahan baku untuk pembuatan pakan ternak tentunya akan memberikan efek domino terhadap harga produk peternakan, seperti telur dan daging.
Baca juga:
Varietas Tawangmangu Baru didorong untuk swasembada bawang putih
Lubang diameter 6 meter di tengah sawah Sukabumi, warga diimbau tak mendekat
Penangkar benih bawang putih komitmen perangi benih palsu dan oplosan
Giatkan ekspor, Kementan kenalkan produk pangan lokal ke Denmark
Mentan ajak wisudawan STTP Bogor bangun pertanian Indonesia
DPR evaluasi program cetak sawah baru
Indonesia penghasil rempah-rempah termahal dunia, ini daftarnya