Daya beli masyarakat turun 40 persen, anggota DPR ini kritik Presiden Jokowi
Menurutnya, penurunan daya beli yang terjadi berbeda dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan tingkat daya beli masyarakat naik, tapi hanya terpengaruh cara belanja dari offline ke online.
Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo angkat bicara terkait fenomena penurunan daya beli masyarakat Indonesia. Menurutnya, penurunan daya beli nyata terjadi, bahkan ditemukan langsung saat dia melakukan inspeksi mendadak di Surabaya, Jawa Timur.
"Bahkan penurunan itu mencapai sekitar 40 persen," tegas Bambang Haryo usai meninjau home industry kripik Samijali di eks-lokalisasi Jarak, kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kapan Suswono menyampaikan bahwa daya beli warga Jakarta menurun? "Yang justru dikeluhkan oleh para pedagang ini adalah kehadiran pembeli ya, kehadiran pembeli ini relatif berkurang ya dari pengakuan para pedagang. Karena apa, nah ini yang kita pasti perlu cari akar masalahnya. Boleh jadi memang dari survei masyarakat Jakarta ini termasuk daya belinya yang turun," sambungnya.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang Jokowi lakukan saat blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
-
Di mana Jokowi melakukan blusukan ke pasar? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Menurutnya, penurunan daya beli yang terjadi berbeda dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan tingkat daya beli masyarakat naik, tapi hanya terpengaruh cara belanja dari offline ke online.
"Apa kemudian bahan-bahan dapur yang dijual di pasar tradisional itu juga dibeli secara on-line? Kalau beli daging mentah, bawang atau apa, apa bisa lewat on-line?" tanyan politikus Gerindra ini.
Bambang menilai, merosotnya daya beli masyarakat di pasar-pasar tradisional ini karena beberapa faktor. Di antaranya, suasana pasar yang kumuh. "Pasar hanya bersih ketika ada kunjungan dari pejabat saja," tandasnya.
Faktor kedua yaitu, saat ini masyarakat juga dihadapkan pada persoalan ekonomi yang tak seimbang antara pendapatan dan pengeluaran atau ‘lebih besar pasak daripada tiang’. Ini terjadi karena adanya kenaikan kebutuhan seperti tarif dasar listrik.
"Semua biaya pengeluaran masyarakat terus naik. Beban biaya listrik yang tinggi, menjadi faktor ketakutan masyarakat untuk mengeluarkan biaya lebih banyak. Ini jelas menjadi faktor menurunnya daya beli."
Baca juga:
Penyebab penurunan daya beli masyarakat, inflasi atau perubahan konsumsi
Pengusaha hotel bantah konsumsi masyarakat beralih ke jalan-jalan
Bos Bappenas beberkan penyebab melambatnya konsumsi masyarakat di kuartal III-2017
INDEF sebut pelemahan daya beli karena Jokowi cabut subsidi
Kenaikan tarif listrik hingga pergeseran masa panen pukul daya beli motor masyarakat