DBS: Pasar Saham akan Bertahap Bangkit dari Pandemi di 2021
The Development Bank of Singapore (DBS) memprediksi reli pasar tahun 2021 akan meluas lantaran adanya vaksin serta stimulus fiskal yang mendukung pemulihan perekonomian dunia, dan secara bertahap perusahaan-perusahaan akan bangkit kembali.
The Development Bank of Singapore (DBS) memprediksi reli pasar tahun 2021 akan meluas lantaran adanya vaksin serta stimulus fiskal yang mendukung pemulihan perekonomian dunia, dan secara bertahap perusahaan-perusahaan akan bangkit kembali.
"2021 akan menandai satu tahun pemulihan karena perusahaan secara bertahap bangkit dari pandemi, lebih kuat dan lebih gesit," kata DBS Chief Investment Officer, Hou Wey Fook, dalam diskusi DBS, Senin (4/1).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Kenapa doa ke pasar dianjurkan? Doa ke pasar adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri di saat banyak orang lalai karena bertransaksi. Mengunjungi pasar merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh banyak orang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
-
Apa yang dimaksud dengan Reksa Dana Pasar Uang? Reksa Dana Pasar Uang adalah produk investasi dengan portofolio instrumen aset jangka pendek, bertujuan menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risiko rendah-sedang dengan return rata-rata 3% - 4% pa dalam tenor 1-2 tahun.
-
Kenapa investor harus memanfaatkan koreksi pasar saham untuk berinvestasi reksa dana di D-Bank PRO? Seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang masih kuat, dan ekspektasi pertumbuhan laba emiten yang masih tangguh, koreksi yang terjadi di pasar bisa dimanfaatkan sebagai momentum bagi investor untuk mengakuisisi aset saham dengan lebih murah untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan pasar saham Indonesia dalam jangka panjang.
Hou Wey Fook mengatakan, ada beberapa fokus strategis DBS di masa pemulihan ini di antaranya, imbal hasil obligasi riil negatif untuk mendukung aset berisiko, tersedia premi risiko ekuitas untuk memicu dana masuk ke ekuitas, pendapatan perusahaan akan pulih saat bisnis normal kembali.
Kemudian rotasi ke Nilai menandakan reli berkelanjutan. Pasar ekuitas telah memasuki tren naik yang sehat dan berbasis luas karena sektor Nilai atau tertinggal bermain mengejar Pertumbuhan, dan perang melawan Big Tech telah dimulai.
"Ini terjadi setelah meningkatnya dominasi perusahaan teknologi AS. Meskipun ada hambatan, investor harus tetap tenang karena menjalankan divisi bisnis di Big Tech dapat menghasilkan penciptaan nilai," ujarnya.
Lanjut Hou Fey Fook, kredit adalah "permainan aman" baru. Penyertaan obligasi korporasi Federal Reserve ke dalam perangkat kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) mereka menyimpulkan kredit adalah "permainan aman" sebagai aset yang menghasilkan pendapatan.
Sweet spot dalam hal rasio tingkat imbal hasil / default adalah kredit dengan peringkat BBB / BB di Asia dan Eropa. Pertahankan durasi portofolio rata-rata selama 5 tahun.
Demikian emas terus menjadi nilai yang baik terhadap volatilitas. Terlepas dari keberhasilan pengembangan vaksin dan antisipasi pemulihan ekonomi hingga tahun depan, kebijakan moneter global diharapkan tetap akomodatif sepanjang tahun 2021 untuk mendukung pemulihan.
"QE memiliki efek menyediakan likuiditas ke dalam sistem, menurunkan imbal hasil obligasi, melemahkan dolar, dan mendorong inflasi lebih tinggi. Faktor-faktor ini menjadi faktor penarik untuk harga emas," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Batas Ganti Rugi Untuk Pemodal dan Kustodian Naik di Januari 2021
FAP Agri Jadi Perusahaan Pertama yang Melantai di Bursa Saham di 2021
BEI Targetkan 30 Perusahaan Melantai di Bursa Saham di 2021
Bos OJK Sebut Penguatan Bursa Saham RI Lebih Baik dari Singapura
Buka Perdagangan Saham, Airlangga Optimis Ekonomi Indonesia Membaik di 2021
Menko Airlangga: Kinerja Rupiah dan IHSG 2020 Telah Dekati Level Sebelum Pandemi