Deflasi Februari Dipicu Kebijakan Minyak Goreng Rp14.000 per Liter
Tingkat inflasi pada Februari 2022 mengalami penurunan menjadi 2,06 persen (yoy) dibandingkan pada Januari 2022 sebesar 2,18 persen (yoy). Sehingga terjadi deflasi sebesar 0,02 persen di bulan Februari 2022.
Tingkat inflasi pada Februari 2022 mengalami penurunan menjadi 2,06 persen (yoy) dibandingkan pada Januari 2022 sebesar 2,18 persen (yoy). Sehingga terjadi deflasi sebesar 0,02 persen di bulan Februari 2022.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menilai penurunan ini disebabkan upaya pemerintah dalam menstabilkan kenaikan harga minyak goreng yang melonjak sejak tahun lalu. Terbukti, penyumbang deflasi utama yakni turunnya beberapa harga komoditas pangan seperti minyak goreng setelah adanya program minyak goreng satu harga.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Siapa Lettu Inf Agus Prayogo? Mengutip laman TNI AD, Agus Prayogo merupakan seorang perwira TNI AD berpangka Letnan Satu (Lettu) dari kecabangan infanteri.
-
Mengapa minyak goreng menjadi keruh? Proses penggorengan, terutama makanan yang bercita rasa, dapat meninggalkan residu pada minyak. Akibatnya, minyak goreng menjadi keruh.
-
Kapan kentang goreng akan menjadi lembek? Ketidaktepatan dalam teknik pembuatan juga dapat menyebabkan kentang Mustofa menjadi lembek, selain dari faktor penyimpanan. Kerenyahan kentang Mustofa hanya akan bertahan selama satu hingga dua hari akibat hal ini.
"Minyak goreng memberikan andil dalam angka deflasi bulan ini karena pada awal Februari, Pemerintah menerbitkan peraturan tentang penetapan harga eceran tertinggi (HET) di tengah kenaikan harga CPO di pasar global," kata Febrio di Jakarta, Selasa (1/3).
Hal ini berdampak pada turunnya inflasi komponen volatile food di Februari menuju 1,81 persen dari bulan 3,35 persen dan relatif rendahnya administered price pada angka 2,34 persen dari sebelumnya di Januari sebesar 2,37 persen.
Sementara itu, terjadi kenaikan inflasi komponen inti menuju 2,03 persen dari sebelumnya pada Januari sebesar 1,84 persen seiring dengan menguatnya permintaan.
Dia melanjutkan inflasi administered price Februari 2022 dipengaruhi penurunan aktivitas masyarakat akibat adanya peningkatan kasus dari varian omicron. Sehingga terjadinya normalisasi tarif angkutan udara.
Untuk itu, pemerintah akan tetap memberikan bantuan bagi masyarakat miskin dan rentan untuk menjaga daya beli kelompok tersebut. Setidaknya telaj dialokasikan anggaran perlindungan sosial yang tetap tinggi di tahun 2022 sebesar Rp 431,5 triliun.
"Pemerintah masih akan melanjutkan kebijakan yang akomodatif pada harga energi domestik untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi," kata dia.
Inflasi inti masih melanjutkan tren peningkatan yang dipengaruhi oleh membaiknya sisi permintaan serta lanjutan dari efek passthrough ke harga konsumen, meskipun secara terbatas.
Hal ini juga tampak dari peningkatan pada inflasi di tingkat grosir untuk kelompok industri, khususnya untuk kelompok bangunan tempat tinggal dan instalasi listrik, air, dan gas. Komoditas yang mengalami peningkatan harga di antaranya adalah mobil dan sewa rumah.
"Secara umum, untuk menjaga stabilitas harga di tingkat nasional, pemerintah pusat dan daerah selalu bersinergi dan berkoordinasi dengan Bank Indonesia serta otoritas terkait untuk menciptakan bauran kebijakan yang tepat. Pemerintah juga akan terus mengantisipasi perkembangan harga komoditas global termasuk yang disebabkan oleh isu geopolitik," tutup Febrio.
Baca juga:
BPS: Februari 2022 Terjadi Deflasi 0,02 Persen Dipicu Harga Minyak Goreng
Konflik Rusia-Ukraina, Harga Komoditas dan Inflasi RI Diprediksi Meningkat
Inflasi AS Sentuh Level Tertinggi 40 Tahun, Ini Dampak Harus Diantisipasi
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.347 per USD Dibayangi Inflasi AS
BI Proyeksi Inflasi Februari Lebih Tinggi dari Januari, Salah Satunya Akibat Elpiji
Kenaikan PPN 11 Persen Dinilai Tak Berdampak Signifikan pada Inflasi