Demi Keberlanjutan, Indonesia-Inggris Sepakat Benahi Sektor Mineral yang Sudah Kritis
Substansi kerja sama Indonesia-Inggris ini dilakukan lewat tukar teknologi di bidang kritikal mineral dan juga energi baru terbarukan (EBT).
Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat menjalin kerja sama strategis di sektor mineral kritis. Kesepakatan ini tertuang dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, dengan Menteri Pembangunan, Perempuan dan Kesetaraan Inggris Anneliese Dodds di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (18/9).
Pada kesempatan itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, substansi kerja sama Indonesia-Inggris ini dilakukan lewat tukar teknologi di bidang kritikal mineral dan juga energi baru terbarukan (EBT).
- Kembangkan SDM Bidang Geologi, PPSDM Geominerba Teken Kerja Sama dengan Timor Leste
- 83 Kosa Kata Bahasa Inggris tentang Pekerjaan di Bidang Kesehatan & Sains Teknologi
- Peneliti Jepang Temukan Cadangan Mineral 230 Juta Ton di Dasar Laut, Sumber Utama untuk Baterai Kendaraan Listrik
- Pendidikan dan Kualitas SDM Jadi Kunci Capai Indonesia Emas di 2045
"Jadi sebenarnya ini bagian tindak lanjut dari apa yang terjadi kesepakatan selama ini antara kedua negara. Saya sama Ibu Menteri sudah menandatangani, tinggal kami akan menjalankan tindak lanjutnya," ujar Bahlil di Jakarta, Rabu (18/9).
Bahlil menyampaikan, kerja sama ini juga akan mendorong kemitraan bisnis strategis untuk pengembangan dan investasi mineral kritis di Indonesia, semisal pertambangan nikel dan sejenisnya.
"Nanti kami juga akan kembangkan energi baru terbarukan dengan teknologi air di bawah laut, angin, matahari, dan mereka punya teknologi baru," imbuh Bahlil.
Butuh Suntikan Dana
Menurut dia, Indonesia menyimpan banyak potensi baik dari sisi mineral kritis maupun EBT. Hanya saja, pemerintah dihadapkan pada satu persoalan biaya investasi yang besar.
"Kalau biaya investasinya besar, harga jualnya ke masyarakat kan mahal. Jadi ini kita lagi mencari titik tengahnya agar semuanya bisa berjalan," ungkap dia.
Sementara Anneliese Dodds menilai, MoU bakal berdampak signifikan terhadap kemitraan antara Indonesia dan Inggris. Menurut dia, kerjasama mineral kritis tersebut merupakan komitmen jangka panjang, bukan untuk satu proyek atau investasi tertentu.
"Nota Kesepahaman ini merupakan kerangka kerjasama dan kolaborasi antara dua negara untuk mineral kritis. Meliputi berbagai macam isu, komitmen bersama untuk investasi, untuk menciptakan lapangan kerja, dan memastikan dampak positif mineral kritis bagi masyarakat lokal," tuturnya.
- 12 Peserta Program Pertukaran Pelajar Medan ke Gwangju Korsel, Ini Pesan Bobby Nasution
- Pilkada Jatim, Risma Bakal Terapkan SLTA Tanpa Bayar dan Makan Siang Gratis
- Nestapa Petani di Bromo, Diperintah Rawat Tanaman Ternyata Ladang Ganja Berujung Bui
- Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Guncang Padang Sidempuan
- Veddriq Leonardo, Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 Dapat Tiket Pesawat Gratis Seumur Hidup
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024