Depan Komisi XI DPR, bos OJK beberkan tantangan sektor keuangan
Salah satu tantangan yang menjadi prioritas Wimboh adalah masyarakat pinggiran yang masih rendah dengan jasa keuangan. Jumlah masyarakat yang belum mengetahui industri jasa keuangan masih besar,
Komisi XI DPR RI menggelar rapat bersama Dewan Komisaris (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022. Rapat kerja tersebut membahas rencana kerja OJK dalam lima tahun ke depan.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso melaporkan bahwa sektor jasa keuangan harus memberikan dampak besar terhadap pembangunan ekonomi. Untuk mencapai itu, DK OJK periode 2017-2022 memprioritaskan sejumlah tantangan untuk ditangani.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mengedukasi masyarakat tentang keuangan di Jawa Tengah? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Pertama, pembiayaan infrastruktur begitu besar membutuhkan biaya sekira Rp 4.000 triliun. Besarnya dana tersebut tentu memerlukan peran sektor jasa keuangan karena APBN tidak mencukupi.
"Proyeksi jasa keuangan tahun ini untuk biaya infrastruktur mencapai Rp 716 triliun. Sehingga masih membutuhkan banyak ke depan peran sektor jasa keuangan dalam pembiayaan infrastruktur. Kalau dilihat daya saing sektor jasa keuangan tantangannya masih harus terus ditingkatkan untuk bisa kompetitif dengan para pesaing di regional dan internasional," kata Wimboh, di ruang rapat Komisi XI, Jakarta, Rabu (27/9).
Kedua, tantangan untuk memajukan sektor jasa keuangan adalah suku bunga di Indonesia yang masih sangat tinggi. Kemudian, pertumbuhan kredit dibandingkan GDP saat ini juga rendah.
"Itu tantangan yang harus di tekel agar bisa berperan lebih besar dalam intermediasi. Tantangan ketiga adalah teknologi. Ke depan sektor jasa keuangan akan bersaing dengan sektor non jasa keuangan dan ini tantangan yang harus dihadapi," ujarnya.
Wimboh mengatakan, ada beberapa negara di dunia ini, di mana sektor perbankannya sudah kalah bersaing dengan produk teknologi, di mana kredit tidak lagi harus melalui perbankan, bisa transfer melalui teknologi dan sebagainya. "Ini tantangan harus diwaspadai sehingga tidak berdampak pada industri perbankan."
Tantangan terakhir yang menjadi prioritas Wimboh adalah masyarakat pinggiran yang masih rendah dengan jasa keuangan. Jumlah masyarakat yang belum mengetahui industri jasa keuangan masih besar. Jika bisa dilakukan pemerataan maka ini bisa menimbulkan dampak baru yakni masyarakat akan lebih banyak menggunakan jasa keuangan.
"Tantangan-tantangan ini yang akan kami selesaikan. Sebelum lepas landas menyelesaikannya kami sudah siapkan prinsip penyelesaiannya," pungkasnya.
Baca juga:
OJK sebut penurunan 7-days repo rate bisa dorong pertumbuhan kredit perbankan
Tak ingin salah langkah, OJK koordinasi dengan Kepolisian soal kasus Allianz
Pansaky raih izin operasi MLM produk kesehatan dari OJK
Lima investasi bodong ditutup, modus tawarkan untung tinggi & caplok logo OJK
Perbankan diminta pangkas NIM agar bunga kredit turun sesuai mau Presiden Jokowi