Deretan Saham yang Cocok Bagi Investor Pemula
Dalam berinvestasi perlu memahami karakteristik dari instrumen investasi yang dipilih, termasuk ketika memilih saham sebagai instrument investasi dalam portofolio investasi. Saham adalah instrumen investasi dengan priode investasi medium to long (menengah-panjang).
Dalam berinvestasi perlu memahami karakteristik dari instrumen investasi yang dipilih, termasuk ketika memilih saham sebagai instrument investasi dalam portofolio investasi. Saham adalah instrumen investasi dengan priode investasi medium to long (menengah-panjang).
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan ada beberapa hal yang dipahami ketika berniat meletakkan dana di pasar saham. Beberapa risiko tinggi yang mengiringi investasi ini di antaranya adalah penurunan harga saham, likuiditas dan volatilitas.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa yang perlu dipahami oleh investor pemula sebelum memulai investasi? Bagi para investor pemula sebaiknya tidak langsung membeli produk investasi tanpa mengetahui profil risiko.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
"Jadi investor harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan investasinya," kata Alfred kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (6/1).
Alfred mengatakan, langkah investasi tidak boleh sampai missmatch. Misalnya, dana jangka pendek digunakan untuk investasi saham. Mengingat tujuan investasi ini bukan untuk jangka pendek.
"Jadi jangan sampai missmatch jangka pendek versus pangka panjang)," katanya.
Untuk pemula, kata Alfred, bisa menggunakan jasa manajer investasi dengan membeli produk reksadana. Di sini investor bisa berproses dalam mengenal investasi di pasar keuangan (saham).
"Investor bisa memilih reksadana apa dengan melihat historis performa atau track record manajer invetasinya," jelasnya.
Rekomendasi Saham Bagi Pemula
Pemula yang ingin berinvestasi langsung dengan membuka rekening saham, penting untuk mengetahui atau mengenal jenis saham yang di beli. Sebab membeli saham sama dengan membeli perusahaan.
"Jadi harus tahu apa bisnisnya, bagaimana track record fundamental dan image perusahaannya," katanya.
Dalam memudahkan dalam menentukan saham apa yang dibeli dari 700 saham yang ada di bursa, bisa menggunakan pengelompokan yang dibuat oleh bursa seperti saham LQ45, IDX30 atau Kompas 100 dan indeks lainnya. Di mana angota saham dari indeks-indeks tersebut sudah mengalami penyaringan baik untuk historis fundamental dan juga likuiditasnya.
Pemilihan saham bisa secara top down, jadi investor pemula bisa memutuskan sektor atau industri mana yang akan di pilih. Setelah diputus baru memilih sahamnya, dan untuk pemilihan bisa menggunakan metode perbandingan.
Semisal pilihannya jatuh ke sektor telekomunikasi ada TLKM, ISAT, EXCL, FREN. Lalu tinggal membandingkan keempat emiten tersebut mana yang murah, mana yang memiliki pertumbuhan yang lebih besar, mana yang masuk kedalam indeks LQ semisal dan berbagai kategori perbandingan yang bisa digunakan.
"Untuk pemula, saya lebih merekomendasikan saham-saham first liner atau saham-saham yang menjadi pemimpin pasar disektornya, seperti ASII di otomotif, TLKM di telekomunikasi, BBRI di perbankan, PGAS untuk energi," tandasnya.
(mdk/azz)