Detil Banget, Pakar UGM Ungkap Tips Sukses Beternak Ayam Kampung
Beternak ayam kampung ternyata tidak mudah. Lalu bagaimana tips agar sukses beternak ayam kampung?
Bagi para penggemar peternakan ayam, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Heru Sasongko, menyatakan bahwa keberhasilan dalam beternak ayam kampung sangat dipengaruhi oleh tujuh hari pertama setelah kelahiran.
Pada fase krusial ini, penting untuk memastikan pakan, suhu, dan tempat tinggal ayam terpenuhi dengan baik agar ayam kampung dapat berkembang secara optimal.
- Tips Merebus Ayam Kampung yang Cepat dan Praktis, Begini Triknya
- Tips Membuat Lemper Ayam agar Tak Mudah Basi, Simak Caranya
- Cara Bikin Ayam Goreng Serundeng yang Gurih dan Tak Berminyak, tapi Tahan Sampai 4 Bulan
- 6 Tips Resep Opor Ayam yang Enak, Tidak Gampang Basi dan Anti Gagal untuk Sajian Lebaran
Proses manajemen brooding atau pemanasan perlu dilakukan dengan menjaga suhu antara 31-33 derajat Celsius. Peternak disarankan untuk mengatur ketinggian tempat pakan dan minum setara dengan tinggi punggung ayam serta mengelompokkan ayam berdasarkan ukuran untuk memudahkan perawatan.
"Intinya, pahami dengan baik unggas yang Anda rawat. Konsistensi dalam pemberian makanan, temperatur, dan jadwal makan sangat penting. Jangan mudah bosan. Harus tetap senang, sabar, dan disiplin," ujarnya dalam kuliah umum bertema Sukses Beternak Ayam Kampung di Auditorium Fakultas Peternakan pada Jumat, 27 September 2024.
Heru menjelaskan bahwa unggas berfungsi seperti mesin biologis yang memiliki karakteristik tertentu, termasuk sistem pencernaan yang sederhana, metabolisme yang cepat, dan rentan terhadap stres.
Oleh karena itu, manajemen pemeliharaan ayam kampung pada minggu pertama sangat menentukan keberhasilannya.
Pakar Nutrisi
Di sisi lain, pakar nutrisi unggas, Nanung Danar Dono, menekankan pentingnya manajemen pakan untuk ayam kampung, karena ayam sangat rentan mati jika pakan tidak dikelola dengan baik.
Ia sering menjumpai ayam kampung yang tidak mendapatkan air, padahal air minum sangat krusial untuk menjaga agar ayam tetap mau makan.
"Lebih baik lagi jika air minum bersih dan memiliki suhu yang sejuk atau dingin," tambahnya.
Nanung juga menjelaskan bahwa meskipun anakan ayam berkualitas, jika pakan yang diberikan tidak memiliki nilai gizi yang baik, maka perkembangan ayam tidak akan optimal.
Salah satu masalah klasik yang sering muncul adalah malnutrisi pada ayam kampung, baik untuk jenis petelur maupun pedaging.
Nanung memberikan beberapa tips mengenai bahan pakan alternatif untuk beternak ayam kampung, yang dapat diolah dengan mudah seperti jagung, dedak padi, tepung gaplek, mata ikan, maggot, cacing tanah, keong mas, tepung ikan lokal, dan bungkil kelapa, lengkap dengan kandungan nutrisinya. "Peternak dapat menyesuaikan jenis pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang dianggap kurang pada ayam yang mereka pelihara," ujarnya.
Ahli Peternakan
Suci Paramitasari Syahlani, seorang peneliti dalam bidang sosial ekonomi peternakan, menekankan bahwa peternak ayam kampung perlu memahami seluruh proses dari hulu ke hilir, mulai dari budidaya hingga pemasaran.
Hal ini penting karena segmen pasar ayam kampung harus disesuaikan dengan motif, lokasi, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, faktor utama dalam bisnis ayam kampung mencakup regulasi pemerintah, kesehatan konsumen, serta preferensi konsumen.
"Saya rasa pemerintah sebaiknya memberikan dukungan melalui labelisasi dan sertifikasi agar calon pembeli merasa lebih percaya," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa peternak unggas harus aktif dalam menciptakan konten untuk komunikasi pemasaran yang lebih menekankan pada manfaat, guna meningkatkan pemahaman tentang produk olahan dari beternak ayam kampung.
"Diharapkan, informasi yang komprehensif dan copywriting yang efektif dapat menambah nilai pada produk olahan ayam kampung," tutup Suci.