Diguncang Isu PHK, Intip Sejarah Tupperware Hingga Jadi Kesayangan Emak-Emak
Perusahaan multinasional Tupperware tengah diguncang isu pemutusan hubungan kerja (PHK). Menyusul, memburuknya kinerja keuangan perusahaan, akibat penurunan nilai saham dan anjloknya penjualan.
Perusahaan multinasional Tupperware tengah diguncang isu pemutusan hubungan kerja (PHK). Menyusul, memburuknya kinerja keuangan perusahaan, akibat penurunan nilai saham dan anjloknya penjualan.
"Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami," kata CEO Tupperware, Miguel Fernandez dikutip melalui CNN.com di Jakarta, Rabu (12/4).
-
Siapa penemu wadah Tupperware? Earl Tupper seorang pendiri Tupperware, merupakan inovator di balik penemuan ini.
-
Siapa yang mendirikan Tupperware? Tupperware didirikan pada tahun 1946 oleh ahli kimia Earl Tupper.
-
Apa keunggulan dari Tupperware? Tupperware dikenal dengan wadah dan mangkuk penyimpanan kedap udara, tahan lama, dan berwarna-warni.
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Tupperware Indonesia? Keunggulan produk ini yaitu mampu membranding diri sebagai produk terbuat dari bahan yang aman serta berkualitas baik sehingga aman bagi kesehatan serta ramah lingkungan.
-
Siapa yang menciptakan Tupperware? Earl Tupper, seorang ahli kimia, menciptakan produk ini dengan memanfaatkan plastik polietilen, material yang pada saat itu dianggap sebagai limbah industri.
-
Apa produk Tupperware yang terkenal? Tupperware sebenarnya merupakan merek ikonik yang telah bertahan lebih dari 70 tahun, telah menjadi bagian penting dalam budaya global.
Analis Ritel dan Direktur Pelaksana di GlobalData, Neil Saunders mengungkapkan, penurunan nilai saham menjadi faktor utama memburuknya kinerja keuangan hingga terancam bangkrut. Pada awal pekan ini, saham Tupperware turun hampir 50 persen pada hari Senin menyusul peringatan suram bahwa masa depannya terlihat suram.
New York Stock Exchange juga memperingatkan bahwa saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang diwajibkan. Tercatat, saham perusahaan turun hingga 90 persen selama setahun terakhir.
Selain penurunan nilai saham, memburuknya keuangan perusahaan juga dipicu oleh anjloknya kinerja penjualan. Hal ini menambah tekanan berat pada perusahaan yang memproduksi serta memasarkan produk plastik berkualitas untuk keperluan rumah tangga tersebut.
"Beberapa masalah merugikan Tupperware, termasuk penurunan tajam dalam jumlah penjual, penurunan konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda," menurut Neil Saunders.
Sejarah Tupperware
Melansir dari laman Reuters.com, Rabu (12/4), Tupperware didirikan pada tahun 1946 oleh ahli kimia Earl Tupper. Perusahaan ini menjadi populer karena cara menjual produknya melalui perwakilan yang menjual dari pintu ke pintu - seperti perusahaan kosmetik Avon.
Tupperware dikenal dengan wadah dan mangkuk penyimpanan kedap udara, tahan lama, dan berwarna-warni. Produk perusahaan ini juga dikenal dengan harganya yang lebih tinggi dibandingkan produk serupa. Tupperware selama ini juga terkenal jadi produk kesayangan emak-emak.
Tupperware kini mengandalkan hampir 3 juta perwakilan independen di seluruh dunia untuk mendistribusikan produknya di sekitar 70 negara.
(mdk/idr)