Mengenal Seeng, Rice Cookernya Orang Sunda yang Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman
Alat ini sangat membantu orang sunda sebelum adanya teknologi penanak nasi untuk mengolah beras menjadi sajian makan utama.
Alat ini sangat membantu orang sunda sebelum adanya teknologi penanak nasi untuk mengolah beras menjadi sajian makan utama.
Mengenal Seeng, Rice Cookernya Orang Sunda yang Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman
Keberadaan rice cooker selama ini sudah akrab dengan keseharian masyarakat. Alat tersebut akan mempercepat proses menanak nasi sebagai sajian makan sehari-hari. Namun tahukah bagaimana cara orang zaman dahulu memasak nasi? Jawabannya adalah menggunakan seeng.
Seeng atau dandang, agaknya hanya populer di kalangan orang Sunda sebagai “rice cooker” tradisional mereka. Alat ini sangat membantu orang sunda sebelum adanya teknologi penanak nasi untuk mengolah beras menjadi sajian makan utama.
-
Bagaimana cara memasak serundeng nya? Setelah ayam matang, tambahkan kelapa parut dan aduk perlahan agar semua bahan tercampur rata. Masak hingga kelapa berubah warna menjadi kecokelatan, sambil terus diaduk agar tidak gosong.
-
Kenapa orang Sunda pakai kayu bakar lama untuk memasak? Kayu yang disimpan tahunan ini rupanya menimbulkan perapian yang sempurna karena kondisinya yang kering. Nasi ditanak menggunakan daun pisang Dari proses pemasakan nasi menggunakan kayu bakar itu disebutkan oleh kreator bahwa teksturnya sempurna, yakni pulan dan aromanya harum.
-
Apa itu serundeng? Serundeng merupakan parutan daging kelapa yang disangrai bersama lengkuas.
-
Rengginang Sunda terbuat dari apa? Bagi orang Sunda, rengginang menjadi kudapan favorit yang dibuat dengan aneka rasa.
-
Apa itu resep masakan Sunda? Ada banyak makanan khas Sunda yang enak dan mudah dibuat.
-
Bagaimana cara membuat Rengginang Sunda? Untuk membuat rengginang cukup mudah. Pertama siapkan ketan yang sudah bersih. Kemudian beras dicampur dengan bumbu dan gilingan kerang bambu untuk varian asin gurih. Untuk yang terasi, beras tadi bisa dicampurkan dengan tambahan terasi maupun udang ebi yang berukuran kecil. Untuk yang manis, beras tersebut dicampur dengan gula merah sehingga sedap saat disantap.
Walau masih berkonsep sederhana, seeng memiliki sejumlah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh rice cooker modern. Penggunaannya di era sekarang seolah membawa kesan nostalgia, layaknya di kampung puluhan tahun lalu.
Sayangnya, saat ini seeng sudah kalah populer karena masyarakat termasuk orang Sunda sudah beralih ke penanak nasi modern karena dinilai lebih cepat. Yuk kenalan dengan seeng sebagai teknologi jadul untuk memasak nasi.
Asal Mula Seeng
Jika ditarik mundur ke belakang, kapan seeng ditemukan? Jawabannya tidak ada yang mengetahuinya secara pasti.
Foto: Kerajinan seeng tembaga/Kemdikbud
Karena, seeng merupakan perkakas kuno yang sudah ada sejak dahulu.
Namun jika dilihat dari bahannya yang merupakan logam, diperkirakan penemuannya sudah ada sejak logam mulai banyak digunakan sebagai perkakas rumah tangga. Dimungkinkan seeng mulai populer digunakan oleh orang Sunda setelah masa berburu dan meramu selesai, dan berganti ke zaman logam.
Di masa kolonial, seeng sudah mulai banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengukus bahan makanan seperti nasi, singkong, dan ubi.
Terbuat dari Logam
Merujuk kebudayaan.kemdikbud.go.id, seeng diketahui menggunakan bahan utama dari logam. Jenisnya pun bermacam-macam, ada yang memakai tembaga, alumunium, kuningan, atau pun seng.
Seeng tembaga misalnya, juga sangat populer di Jawa Barat dan dibuat oleh warga di Tanjungsiang, Kabupaten Subang.
Jenis seeng ini cukup berbeda, karena biasanya seeng hanya terbuat dari alumunium maupun seng yang lebih tipis.
Kemudian, seeng tembaga juga berwarna merah keemasan dengan motif batik, hasil kreasi masyarakat setempat.
Rice Cooker Kuno bagi Orang Sunda
Sudah sejak dulu, orang Sunda akrab dengan seeng. Penggunaannya kerap difungsikan untuk membuat bahan makanan dari beras maupun umbi-umbian, juga untuk merebus air.
Seeng memiliki bentuk yang unik, yakni tinggi ramping dan tipis di bagian dalam dan berongga seperti silinder. Bagian bawah dan atasnya melebar, namun menyempit di tengah dengan sedikit cembung ke bawah.
Alat ini digunakan untuk menanak nasi, dan membutuhkan proses yang cukup panjang namun dengan hasil nasi yang lezat.
Cara Menggunakan Seeng
Adapun cara menggunakan seeng adalah dengan mengisi air terlebih dahulu di bagian tengah lalu dipanaskan di atas pawon atau dapur dari tanah liat. Setelah air mendidih, kemudian ditempatkan wadah berbahan anyaman bambu berbentuk kerucut ke bawah.
Wadah anyaman bambu kemudian bisa dilapisi kain berjaring lembut, dan dituang beras yang sudah dicuci. Kemudian ditutup dan tunggu hingga setengah matang selama 15 menit.
Setelahnya, nasi diangkat dan ditumpahkan ke boboko (bakul) bambu dan didinginkan selama 5 menit.
Setelahnya beras diberi air hingga basah, namun jangan sampai melebihi batas atas beras. Terakhir, beras setengah matang kembali dimasukkan ke dalam wadah bambu yang diberi jaring, dan dimasak kembali selama 15 menit.
Lebih Sehat
Orang Sunda menyakini jika memasak nasi menggunakan seeng akan menghasilkan nasi yang pulen dan matang sempurna.
Foto: Youtube Babeh Tasyana
Nasi juga lebih awet dan tidak cepat basi ataupun berair, lantaran proses memasak yang lebih lama serta tidak instan.
Tak hanya itu, nasi juga menjadi lebih sehat lantaran wadah nasi untuk memasaknya menggunakan anyaman bambu dan bukan berbahan logam dengan lapisan antilengket berbahan kimia.
Sayangnya, seeng sudah sulit ditemukan di toko perabotan. Orang-orang pun saat ini lebih menyukai memasak nasi menggunakan rice cooker karena lebih praktis, singkat, dan hanya satu kali proses pemasakan.
Selain untuk menanak nasi, seeng juga menjadi media atas beberapa tradisi Sunda seperti perjodohan maupun seserahan.
Orang Sunda menggunakan seeng sebagai simbol kehidupan setelah menikah.
Seeng digunakan sebagai wadah barang berharga seperti uang, emas, dan bumbu dapur yang dibawa mempelai laki-laki untuk calon istrinya. Foto tradisi perjodohan parebut seeng/wikipedia