Djohan Emir Setijoso, Presdir BCA yang Mundur Ternyata Bankir Terkaya di Indonesia
Djohan kemudian bergabung dengan Bank BCA pada 1999.
PT Bank Central Asia (BCA) mengumumkan pengunduran diri Djohan Emir Setijoso dari jabatan Presiden Komisaris. Surat pengunduran diri tersebut telah diterima pada Senin (16/12), dan akan diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang rencana akan digelar tahun depan.
"Pada tanggal 16 Desember 2024, Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Djohan Emir Setijoso dari jabatannya selaku Presiden Komisaris Perseroan," ujar Corporate Secretary BCA, Raymond Yonarto, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (19/12).
Djohan yang kini berusia 83 tahun dikenal sebagai salah satu tokoh penting di dunia perbankan Indonesia.
Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memulai kariernya di Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada tahun 1965 dan menjabat sebagai Direktur hingga 1998. Pada periode yang sama, ia juga menjabat sebagai Komisaris Utama Inter Pacific Bank (1993-1998).
Djohan kemudian bergabung dengan Bank BCA pada 1999. Ia menjabat sebagai Presiden Direktur BCA hingga 2011 sebelum diangkat menjadi Presiden Komisaris.
Selama masa kepemimpinannya sebagai Presiden Direktur, Djohan memiliki peran penting dalam menyelamatkan Bank BCA dari krisis moneter 1998.
Kontribusinya meliputi berbagai bidang strategis seperti audit internal, perencanaan perusahaan, keuangan, akuntansi, serta koordinasi umum.
Tak heran jika berkat dedikasi tersebut, ia dinobatkan sebagai salah satu bankir terkaya di Indonesia.
Bankir Terkaya
Melansir berbagai sumber informasi, kekayaan Djohan pada 2023 mencapai Rp956,8 miliar, yang berasal dari kepemilikan 106,6 juta lembar saham BCA.
Dengan harga saham BBCA pada penutupan 20 Oktober 2023 sebesar Rp 8.975 per lembar, Djohan juga menikmati dividen tahunan signifikan. Dari laba tahun 2022, Bank BCA membagikan dividen Rp205 per lembar saham yang mana menghasilkan dividen sekitar Rp21,8 miliar bagi Djohan.
Djohan meninggalkan jejak prestasi besar di dunia perbankan, sehingga menjadikan namanya dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Bank BCA dan sektor perbankan Indonesia.
Reporter Magang: Thalita Dewanty