DPR nilai kartu sakti Jokowi akan jadi program hamburkan uang
Ketidakakuratan data mengancam dana bantuan tidak tepat sasaran.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Satya W Yudha, menyentil program kartu sakti yang baru saja diluncurkan Presiden Jokowi. Menurut Satya, program ini masih terganjal banyak masalah dan bisa jadi hanya menghamburkan uang negara.
Masalah utama dalam program kartu sakti adalah aspek pendataan. Pemerintah hingga saat ini belum sukses melakukan identifikasi kelompok rakyat miskin, hampir miskin dan sangat miskin. Tidak adanya identifikasi akurat membuat program bantuan selama ini banyak tidak tepat sasaran.
"Ini bisa jadi hanya program menghamburkan uang kalau identifikasi tidak jelas begini. Ini perlu e-ktp, tapi e-ktp di freezing dulu sekarang," ucap Satya dalam diskusi di Jakarta, Sabtu, (8/11).
Satya menyebut, klasifikasi data rakyat miskin, hampir miskin dan sangat miskin masih berbeda-beda di setiap instansi pemerintah. "Saya tidak yakin Jokowi bisa berhasil kalau identifikasi tunggal tidak dibenahi dengan baik. Sekarang tidak teridentifikasi baik. Bagaimana masyarakat mengakui kalau rakyat itu miskin, hampir miskin dan ini butuh identifikasi," tegasnya.
Satya meminta pemerintah terbuka dalam menentukan atau identifikasi status masyarakat. Supervisi dari masyarakat diharapkan bisa mempertajam akurasi penerima dana bantuan.
"Pemerintah tugasnya sekarang itu secara terbuka menentukan miskin, sangat miskin, rawan miskin," tutupnya.