DPR: Proyek listrik 35 ribu MW terlalu muluk
"Karena apa? Untuk fast track progam tahap I dan II saja belum clear."
Dewan Perwakilan Rakyat mengapresiasi langkah Presiden Jokowi dalam mengatasi krisis listrik dengan menargetkan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt dalam lima tahun mendatang. Sayangnya, berdasarkan pengalaman sebelumnya, megaproyek itu dinilai tak realistis.
"Kalau bahasa saya terlalu muluk-muluk. Saya selalu kritik keras program 35 ribu MW. Karena apa? Untuk fast track progam tahap I dan II saja belum clear," ujar Anggota Komisi VII DPR-RI Agus Sulistiyono saat diskusi mingguan dihelat merdeka.com, Radio Republik Indonesia, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Institut Komunikasi Nasional (IKN), dan PT Sewatama bertajuk "Energi Kita: PLTN yang aman dan efisien untuk atasi krisis listrik", Jakarta, Minggu (12/4).
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Bagaimana cara DPR mendukung kinerja Kejagung? Lebih lanjut, selaku mitra kerja yang terus memantau dan mendukung Kejagung, Sahroni menyebut Komisi III mengapresiasi setiap peran insan Adhyaksa.
-
Bagaimana petugas memadamkan kebakaran tiang listrik? Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran tiang listrik di Jalan Prof M Yamin menuju Taman Menteng, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Di sisi lain, dia menyayangkan keengganan pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) lantaran keterbatasan pendanaan. Untuk itu, dia meminta pemerintah menggandeng swasta.
"Pendanaan PLTN memang cukup besar tetapi dibanding kebutuhan pengembang listrik swasta dan batu bara itu juga tidak murah biayanya. Energi alternatif PLTN ini adalah paling murah soal kebutuhan energi listrik," pungkas dia.
Menurutnya, nuklir bisa menjadi energi alternatif untuk menutupi kebutuhan listrik di Tanah Air.
"Energi alternatif PLTN ini adalah paling murah soal kebutuhan energi listrik," pungkas dia.