Dualisme Kadin, Anindya Bakrie Pede Bisa Akur dengan Arsjad Rasjid
Anin bertekad merangkul seluruh elemen dunia usaha demi sukseskan program pemerintah.
Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Periode 2024-2029, Anindya Bakrie, memberikan tanggapan mengenai perbedaan pendapat yang muncul dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang diadakan pada 14 September 2024.
Anindya menyatakan perbedaan pendapat tersebut merupakan hal yang biasa dalam sebuah forum tertinggi yang diusung oleh asosiasi dan Kadin Provinsi.
- Sempat Gaduh Dualisme Kepengurusan, Anindya Bakrie Ternyata Bukan Ketum Kadin
- Begini Sikap Kadin Daerah saat Muncul Dualisme Kepengurusan di Pusat
- Dualisme Kadin Memanas, Kubu Anindya Bakrie Larang Konferensi Pers Arsjad Rasjid di Menara Kadin
- Dualisme Kadin, Rosan Roeslani Dukung Anindya Bakrie Jadi Ketua
"Saya rasa Munaslub itu kan merupakan forum dan lembaga tertinggi dari yang diusung oleh asosiasi dan Kadin Provinsi. Nah mereka tentu sudah membuat SCOC- nya (steering committe and Organizing committe) sendiri dan hasilnya juga sudah terlihat. Nah sekarang kalau misalnya tentu ada pihak-pihak yang tidak puas dan itu saya rasa sah-sah saja, wajar-wajar saja," kata Anindya kepada media, Jakarta, Rabu (25/9).
Dia menuturkan Kadin Indonesia akan fokus pada langkah maju dan akan menangani segala perbedaan persepsi dengan tim yang telah dibentuk. Ia percaya meskipun ada perbedaan di awal, kesatuan di dalam Kadin tetap menjadi tujuan utama.
"Tapi ada satu yang menarik, saya rasa harusnya sih semuanya akan satu kembali. Karena Kadin itu memang cuma satu dan sejarahnya juga biasalah di awal-awal. Tapi ujungnya pasti apik dan solid untuk dunia usaha," tambahnya.
Saat ditanya tentang kemungkinan kesepakatan dengan Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin periode 2021-2026,, Anindya menyatakan pembicaraan semacam itu belum bisa dilakukan.
Namun, ia mengingatkan dalam sejarah, segala sesuatu mungkin terjadi, dan persatuan adalah kebutuhan utama untuk dunia usaha.
"Kita belum bisa bicara seperti itu (dengan Arsjad Rasjid) tapi melihat sejarah tidak ada yang tidak mungkin dan itu yang paling dibutuhkan untuk dunia usaha," ujarnya.
Sikap Pro Aktif Kadin dengan Pemerintah
Kadin Indonesia ke depan akan lebih intens mendatangkan para menteri untuk berdiskusi dan mencari solusi atas sejumlah tantangan yang akan datang. Anin mengatakan, kehadiran sejumlah menteri juga bentuk pengakuan pemerintah terhadap Kadin versi munaslub.
"Saya merasa alhamdulillah pengakuan pemerintah ke Kadin itu sudah sangat baik. Kadin penting mengerti program pemerintah dan menyelaraskan dengan program pemerintah ke depan," imbuh Anin.
Poin kedua, pemerintah menunjuk Kadin Indonesia sebagai satu-satunya wadah untuk dunia usaha yang tercantum dalam undang-undang. Oleh karenanya, Anin bertekad merangkul seluruh elemen dunia usaha agar bisa berjalan seiring dalam menyukseskan program pemerintah.
"Dalam UU, Kadin itu wadah bagi dunia usaha. Satu UU, Kadin-nya juga hanya satu. Artinya kita harus bisa merangkul teman-teman kita di provinsi, asosiasi, dan teman-teman kita di kepengurusan sebelumnya," pungkas Anin.