Dulu Jual Kain, Pria Ini Kini Jadi Raja PO Bus dan Kuasai Jalanan Jakarta
Pria ini berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia lahir 31 Desember 1931.
Siapa sangka, pada awalnya pria asal Tasikmalaya tersebut awalnya berprofesi sebagai penjual kain bodasan, dan bahan untuk pembuatan batik.
- Bikin Onar, Seorang Pria Tenteng Senjata Tajam Adang Bus TransJakarta di Sarinah
- Kenangan yang Penuh Nuansa Klasik, 11 Potret Bus Kota Jakarta di Zaman Dulu
- Sejarang panjang PO Sinar Jaya dikenal sebagai pionir bus Suit Class pertama di Indonesia.
- Kenalan sama Aina, Pramugari Bus Cantik yang Siap Layani Pemudik
Dulu Jual Kain, Pria Ini Kini Jadi Raja PO Bus dan Kuasai Jalanan Jakarta
Bagi sebagian warga Jakarta dan sekitarnya mungkin sudah tak asing dengan PO Bus Mayasari Bakti.
Mengingat, perusahaan ini menguasai angkutan bus menuju wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Tak hanya itu, Mayasari Bakti juga memperluas bisnis dengan mengoperasikan armada untuk layanan Transjabodetabek, Patas, Transjakarta, dan reguler.
Tak heran, jika Mayasari Bakti menjadi salah satu perusahaan angkutan bus tersukses di Indonesia.
Lantas siapa pemilik PO Bus Mayasari Bakti?
Melansir dari berbagai sumber, pemilik Bus Mayasari Bakti merupakan seorang pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat, bernama Engkud Mahpud.
Siapa sangka, pada awalnya pria asal Tasikmalaya tersebut awalnya berprofesi sebagai penjual kain bodasan, dan bahan untuk pembuatan batik.
Kemudian pada tahun 1964, Engkud mendirikan PO Bus Mayasari Bakti yang beroperasi secara terbatas di beberapa daerah wilayah Jawa Barat.
Saat itu, Mayasari Bakti hanya memiliki dua rute yakni, Tasikmalaya ke Cirebon dan Tasikmalaya-Bandung.
Pada tahun 1969, Engkud berhasil mengembangkan jangkauan bisnis Mayasari Bakti hingga ke DKI Jakarta.
Saat itu, Jakarta dipimpin oleh Gubernur Ali Sadikin, di mana pada tahun tersebut juga berganti nama menjadi PT Mayasari Bakti dari PO Mayasari Bakti.
Akan tetapi, pada tahun 2010 Engkud Mahpud yang merupakan pemilik sekaligus pendiri Mayasari Bakti meninggal dunia di usia 78 tahun.
Kini, bisnis Mayasari Bakti dilanjutkan oleh anak-anaknya Engkud Mahpud.
Saat ini, armada bus yang dimiliki Mayasari Bakti sekitar 2.000 hingga 2.500 unit.
Bahkan, yang dimiliki keluarga Engkud Mahpud terus menjalar ke sektor lainnya, seperti rumah sakit, properti, transportasi hingga manufaktur.
Untuk harta kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Mahfud tentu sudah tidak bisa diragukan lagi, karena lini bisnis yang diembannya pun menjalar ke berbagai sektor.