Ekonomi Dunia Lesu dan The Fed Naikkan Suku Bunga, BI Ambil Sikap Konservatif di 2019
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, menjelaskan pertumbuhan ekonomi global khususnya negara maju seperti Amerika Serikat pada tahun depan diperkirakan mulai agak melambat dari tahun sebelumnya. Di tengah kemungkinan perlambatan tersebut kenaikan suku bunga The Fed kemungkinan masih belum selesai.
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) diprediksi akan tetap perkasa pada 2019 mendatang. Maka dari itu, Bank Indonesia coba mengambil sikap konservatif dalam menjaga nilai tukar Rupiah.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, menjelaskan pertumbuhan ekonomi global khususnya negara maju seperti Amerika Serikat pada tahun depan diperkirakan mulai agak melambat dari tahun sebelumnya.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana cara mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.
-
Bagaimana cara buruh menuntut THR menjadi hak ekonomi? Buruh pun melancarkan aksi protesnya kembali dengan menuntut THR menjadi hak ekonomi.
"Jadi kalau kita lihat 2018 itu pertumbuhan ekonomi dunia 3,9 persen dan diproyeksikan turun 3,7 persen pada 2019. Yang membuat turun tapi itu angkanya bukan yang jelek loh ya. Itu penyebabnya karena Amerika Serikat yang pertumbuhan ekonominya naik 2,9 persen 2018, kemudian mulai turun ke 2,6 persen 2019," terangnya dalam forum ILUNI FEB UI di Graha Niaga, Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Mirza juga menganalisis, perlambatan roda ekonomi Amerika Serikat ini turut diikuti negara dan kawasan besar dunia lainnya seperti Eropa, Jepang dan China. Dia mengatakan, pertumbuhan di Eropa akan mulai melambat meski suku bunganya belum naik dan belum dilakukan pengetatan.
Begitu juga dengan Jepang, yang menukik dari 1,8 persen pada 2017 menjadi hanya 1,1 persen 2019, serta China sebagai negara ekonomi kedua terbesar di dunia yang turun dari 6,9 persen 2017 jadi 6,3 persen 2019.
Di tengah kemungkinan perlambatan tersebut, dia menyatakan, kenaikan suku bunga The Fed kemungkinan masih belum selesai. "Desember nanti most likely naik dari 2,25 persen ke 2,5 persen. Tahun depan The Fed bilang naik tiga kali jadi 3,25 persen, tapi market tidak percaya. Ah cuman naik satu atau dua kali," gumamnya.
"Awal tahun 2018 juga terjadi begitu, The Fed bilang naik empat kali market bilang dua. Yang benar The Fed, tetap naik empat kali marketnya kemudian menyesuaikan diri, itu terjadi penguatan Dolar. Jadi tahun 2019 walaupun ekonominya melambat tapi kenaikan suku bunga Amerika Serikat akan terus, apakah tiga kali atau dua kali," tambahnya.
Demi menindaki tren ini, Mirza menyampaikan, pihaknya akan coba berhati-hati dalam mengambil arah kebijakan terkait suku bunga acuan. "Bank Indonesia ambil conservative stance bahwa kemungkinan The Fed menaikan sampaikan tiga kali. Sehingga kita harus tetap prudent," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
September 2018, BI Catat Dana Pihak Ketiga Turun Menjadi 6,6 Persen
BI Sebut Ekonomi Indonesia Masih Ditopang Pembangunan Infrastruktur
Bank Indonesia Catat Defisit Transaksi Berjalan Triwulan III Naik Jadi 3,37 Persen
BI Beberkan Kondisi Ekonomi Global per November 2018
Gubernur BI Umumkan Kenaikan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Bos BI: Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Sudah Sesuai Mekanisme Pasar
Bos BI Ungkap Alasan Naikkan Suku Bunga Acuan November Jadi 6 Persen