Ekonomi Indonesia Bakal Disalip India di Tahun 2075
Pertumbuhan ekonomi India diprediksi bisa mengalahkan Amerika Serikat dan India pada tahun 2075 mendatang.
Ekonomi Indonesia Bakal Disalip India di Tahun 2075
Ekonomi Indonesia Bakal Disalip India di Tahun 2075
Sebagai negara dengan populasi yang sama-sama padat, pendapatan per kapita Indonesia nyatanya diprediksi akan kalah dari ekonomi India. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Goldman Sachs, pendorong tumbuhnya ekonomi India berasal dari teknologi. Dalam penelitian tersebut disebutkan pada tahun 2075 Produk Domestik Bruto (PDB) peringkat pertama dipegang China dengan nilai USD57 triliun. Kemudian disusul India USD52,5 triliun, Amerika Serikat USD51,5 triliun. Sedangkan Indonesia menempati urutan ke-4 dengan nilai PDB USD13,7 triliun.
Goldman Sachs Research, Santanu Sengupta menjelaskan selain pertumbuhan populasi, ekonomi India juga didorong oleh kemajuan negara dalam inovasi dan teknologi, investasi modal yang lebih tinggi, dan peningkatan produktivitas pekerja. "Selama dua dekade ke depan, rasio ketergantungan India akan menjadi salah satu yang terendah di antara ekonomi regional,” kata Sentanu dikutip dari CNBC, Rabu (12/7).Rasio ketergantungan suatu negara, diukur dengan jumlah tanggungan terhadap total penduduk usia kerja. Rasio ketergantungan yang rendah menunjukkan secara proporsional lebih banyak orang dewasa usia kerja yang mampu menghidupi kaum muda dan lanjut usia.
- Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Tipis di Kuartal III-2023, Ternyata Ini Biang Keroknya
- Luhut Bandingkan Indonesia dan Amerika: Kita Hampir Enggak Ada Gelandangan
- Pertumbuhan Ekonomi Digital ASEAN Diprediksi Capai USD 2 Triliun, Indonesia Kebagian Berapa?
Alasan Ekonomi India Bakal Salip Indonesia
Sengupta menambahkan, kunci untuk menarik potensi populasi India yang berkembang pesat adalah dengan meningkatkan partisipasi angkatan kerjanya. Dia memperkirakan India akan memiliki salah satu rasio ketergantungan terendah di antara ekonomi besar selama 20 tahun ke depan. "Jadi itu benar-benar jendela bagi India untuk melakukannya dengan benar dalam hal menyiapkan kapasitas produksi, terus meningkatkan layanan, melanjutkan pertumbuhan infrastruktur," katanya.
Menjadi ujung tombak lintasan ekonomi India juga merupakan kemajuannya dalam teknologi dan inovasi. Asosiasi Perdagangan non pemerintah India, Nasscom menilai pendapatan industri teknologi India diperkirakan akan meningkat sebesar USD245 miliar pada akhir tahun 2023.
Selain itu, pertumbuhan akan datang dari seluruh teknologi, manajemen proses bisnis, dan aliran produk perangkat lunak.
Di satu sisi, disebutkan juga tingkat partisipasi angkatan kerja di India telah menurun selama 15 tahun terakhir.
Dalam laporan itu juga menunjukan tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja 'jauh lebih rendah' daripada laki-laki. Hanya 20 persen dari semua wanita usia kerja di India bekerja. Angka yang rendah mungkin disebabkan wanita, terutama yang terlibat dalam pekerjaan borongan karena tidak diperhitungkan dengan ukuran ekonomi dari pekerjaan formal.