Ekspor batu bara dan diversifikasi usaha PTBA siap dukung perekonomian Indonesia
Sepanjang semester I tahun 2018 ini, PTBA telah berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 2,58 Triliun atau meningkat 49% dari laba semester I tahun 2017 sebesar Rp 1,72 Triliun.
Sebagai anggota holding BUMN Industri Pertambangan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen untuk terus turut serta dalam memajukan ekonomi Indonesia melalui penjualan batu bara produksi PTBA baik untuk pasar domestik maupun ekspor, serta melalui berbagai pengembangan teknologi dan produk PTBA.
Sepanjang semester I tahun 2018 ini, PTBA telah berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 2,58 Triliun atau meningkat 49% dari laba semester I tahun 2017 sebesar Rp 1,72 Triliun.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Dimana desa yang menjadi pusat industri kompor minyak tanah di Indonesia? Bahkan, Desa Taman Harjo, Singosari, Malang, Jawa Timur, dikenal sebagai pusat industri kecil kompor dengan bahan bakar minyak tanah.
-
Bagaimana PT Adaro Indonesia memulai usahanya di bidang pertambangan batubara? Dengan meningkatnya fokus pada batubara, pada tahun 1976 Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan mengundang tender untuk blok-blok tersebut. Perusahaan Pemerintah Spanyol Enadimsa menawar Blok 8 di Kabupaten Tanjung Kalimantan Selatan, karena batu bara diketahui ada di kabupaten tersebut dari singkapan yang dipetakan oleh ahli geologi Belanda pada tahun 1930-an dan dari persimpangan di kedalaman sumur minyak yang dibor oleh Pertamina pada tahun 1960-an.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Apa saja yang dihasilkan dari proses produksi di Pabrik Kina Bukit Unggul? Setelah kina kering, langkah selanjutnya dibawa ke mesin pencacah hingga menjadi serbuk halus atau tepung kina dan siap dipacking.
-
Mengapa perusahaan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk mengekspor produknya? Selain untuk kebutuhan dalam negeri, hasil produk minyak olahan sawit diekspor ke Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.
Selain itu, pendapatan PTBA juga mengalami kenaikan 17% dari pendapatan semester I tahun 2017 menjadi Rp 10,53 triliun. Salah satu faktor pendukung peningkatan pendapatan PTBA adalah penjualan batu bara ekspor dengan menjual batu bara kalori tinggi.
Hingga semester I 2018 ini, PTBA telah berhasil menjual 12,22 juta ton dengan komposisi 6,37 juta ton atau 52,1% untuk pasar domestik dan 5,85 juta ton atau 47,9% untuk pasar ekspor. Pada pasar ekspor, batu bara PTBA dipasok ke beberapa negara seperti China, India, Thailand, Hongkong, dan beberapa negara lainnya.
Pada 2018 ini, PTBA mulai mengekspor batu bara medium to high calorie sebagai strategi PTBA dalam menyiasati Domestic Market Obligation (DMO). Seiring dengan harga batu bara yang semakin naik dan permintaan batu bara yang meningkat, PTBA bersiap untuk memenuhi permintaan batu bara high calorie untuk pasar ekspor.
Hingga akhir semester II tahun 2018 ini, PTBA akan semakin meningkatkan penjualan batu bara high calorie-nya untuk pasar ekspor. Sepanjang tahun 2018 ini, PTBA memperkirakan penjualan batu bara ekspor mencapai 12,14 juta ton.
Peningkatan penjualan batu bara PTBA pada semester I tahun 2018 ini tentunya memberi peningkatan pendapatan PTBA sekaligus memberi sumbangsih yang cukup besar terhadap devisa untuk negara dari ekspor batu bara PTBA.
Tak hanya melakukan peningkatan penjualan, PTBA juga telah mulai untuk melakukan hilirisasi batu bara. Hal ini terlihat dari penandatanganan kesepakatan kerjasama hilirisasi batu bara yang dilakukan PTBA dengan PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pada Desember 2017 lalu. Melalui hilirisasi ini, batu bara akan diubah menjadi produk turunan batu bara yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
PTBA juga mengembangkan diversifikasi usaha salah satunya melalui PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, yang akan segera dimulai konstruksinya. Nantinya, listrik dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 ini akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera.
Pada tahun 2018 ini, PTBA juga telah mengalokasikan Rp 6,55 Triliun untuk investasi. Dana investasi yang dialokasikan PTBA ini terdiri dari Rp 1,43 Triliun untuk investasi rutin dan Rp 5,12 Trilun untuk investasi pengembangan. Dengan nilai alokasi investasi yang besar, PTBA yakin mampu tumbuh untuk mengembangkan diversifikasi produk dan meluaskan jangkauan penjualan produknya.
Sebagai anggota holding BUMN Industri Tambang, PTBA juga telah siap bersinergi dengan anggota holding BUMN Industri Tambang lainnya. Berbagai sinergi antar holding BUMN Industri Tambang telah disiapkan antara lain proyek PLTU Halmahera Timur berkapasitas 2x40 MW.
Pada proyek ini PTBA akan menyediakan pasokan energi bagi pabrik baru Feronikel milik PT Antam Tbk di Halmahera Timur. PTBA juga akan melakukan sinergi dengan PT Inalum (Persero) Tbk pada proyek PLTU Kuala Tanjung berkapasitas 2x350 MW yang akan menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik ekspansi Alumunium Smelter II.
Berbagai pengembangan usaha tersebut, sejalan dengan tagline PTBA “Beyond Coal” di mana PTBA terus berupaya untuk melakukan hilirisasi batu bara. Melalui hilirisasi batu bara ini, PTBA berharap dapat terus meningkatkan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan PTBA. Melalui hal tersebut, PTBA dapat terus berkontribusi untuk perekonomian Indonesia melalui penerimaan devisa serta Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Baca juga:
Tekan defisit transaksi berjalan, pemerintah genjot ekspor batubara hingga perkebunan
Lelang WK batubara, pemerintah dituding inkonsisten
Sektor pertambangan beri kontribusi 80 persen ke induk usaha Hasnur Group
Itochu pesan lagi 500.000 ton batubara ke Hasnur Jaya, total jadi 2 juta ton
ESDM tolak permintaan tambahan kuota produksi batubara oleh 10 perusahaan
PLN soal rencana pencabutan regulasi DMO tahun depan: Kamu mau tarif listrik naik?