Ekspor Indonesia Terus Turun Bikin Defisit Makin Melebar
Di tengah pola musiman pembayaran pinjaman luar negeri dan pengembalian dividen di kuartal II, perdagangan minyak dan gas pada kuartal II-2019 melemah menjadi USD3,2 miliar defisit, jauh lebih dalam dari defisit USD2,2 miliar pada kuartal sebelumnya.
Kepala Kajian Makro LPEM UI, Febrio Kacaribu menyebutkan dari Januari hingga Agustus 2019, ekspor Indonesia turun 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan adanya pelebaran defisit transaksi berjalan atau CAD pada kuartal II-2019, yang berada pada 3,04 persen dari PDB (USD8,4 miliar) dari kuartal I-2019 sebesar 2,6 persen (USD6,9 miliar).
Sementara itu, di tengah pola musiman pembayaran pinjaman luar negeri dan pengembalian dividen di kuartal II, perdagangan minyak dan gas pada kuartal II-2019 melemah menjadi USD3,2 miliar defisit, jauh lebih dalam dari defisit USD2,2 miliar pada kuartal sebelumnya.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang menjadi komoditi utama ekspor Kerajaan Demak? Ia menulis komoditi utama yang menjadi ekspor Kerajaan Demak adalah beras dan bahan-bahan makanan lainnya.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
"Kondisi ini menunjukkan kita bahwa peningkatan CAD pada kuartal I 2019 kemungkinan hanya sebuah anomali," kata dia, dalam acara Indonesia Economic Outlook 2020, di UI Salemba, Jakarta, Senin (4/11).
Dia menjelaskan, harga minyak mentah yang relatif lebih tinggi dan terus meningkatnya permintaan domestik telah menyebabkan defisit perdagangan minyak dan gas yang terus-menerus sejak 2013.
"Kami memperkirakan tren ini akan berlanjut hingga tahun 2020. Dengan mempertimbangkan bahwa perubahan harga bahan bakar global akan secara signifikan mempengaruhi neraca perdagangan," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, menjaga permintaan domestik merupakan tindakan yang diperlukan saat ini.
"Bagaimanapun, karena neraca perdagangan minyak dan gas tetap defisit selama lima tahun terakhir dan hanya berfluktuasi seiring dengan dinamika harga minyak mentah, minyak impor bukanlah penyebab utama melebarnya defisit neraca transaksi berjalan. Sebaliknya, berkurangnya neraca perdagangan non-migas akibat kinerja ekspor yang mengecewakan merupakan salah satu hambatan yang memperlebar defisit perdagangan," ujarnya.
Dilihat dari aspek non-migas, mengingat bahwa ekspor Indonesia didominasi oleh komoditas dan bahan baku, penurunan harga komoditas telah memperlambat ekspor setidaknya dalam tiga kuartal terakhir.
Permintaan yang lebih rendah untuk minyak sawit karena ketidakpastian perdagangan dan larangan Uni Eropa terhadap produksi minyak sawit yang tidak berkelanjutan telah menurunkan harga CPO menjadi USD464 per ton pada kuartal II 2019 dibandingkan dengan USD602 pada periode yang sama tahun lalu.
"Lebih buruk lagi, sejak 2019, Indonesia telah gagal mempertahankan pasar minyak kelapa sawit turunan RBD, yang paling signifikan di India karena berlakunya tarif impor yang lebih rendah pada RBD Malaysia sebagai hasil kesepakatan dalam perjanjian perdagangan bilateral antara India dan Malaysia. Hal ini menyebabkan penurunan signifikan dalam jumlah ekspor RBD Indonesia menjadi hanya 0,2 juta ton pada kuartal I 2019 dari 2,3 juta ton pada Kuartal 4 2018," ungkapnya.
Pada saat yang sama, ekspor RBD dari Malaysia ke India melonjak menjadi 0,5 juta ton daripada biasanya. Bersamaan dengan itu, harga batubara yang lebih rendah dari USD93 pada kuartal II 2018 menjadi USD70 pada kuartal II 2019 juga turut menurunkan ekspor, sehingga memperlebar defisit transaksi berjalan.
"Lebih dari itu, lonjakan impor non-migas sejak 2018 juga berkontribusi terhadap meluasnya defisit perdagangan. Namun, perlu diingat bahwa peningkatan kegiatan impor terutama dipengaruhi oleh lonjakan pembelian mesin dan peralatan secara tiba-tiba akibat penyelesaian proyek-proyek pengembangan infrastruktur utama. Kami memperkirakan bahwa permintaan impor jenis ini akan tetap tinggi hingga 2020 seiring dengan tren peningkatan anggaran infrastruktur pemerintah," tutupnya.
Baca juga:
Jurus Pemerintah Tekan Defisit Transaksi Berjalan
Defisit APBN Diprediksi Capai 2,2 Persen Hingga Akhir 2019
Penerimaan Lesu, Pemerintah Putuskan Tarik Utang Lebih Besar
Digadang jadi Menteri Lagi, Airlangga Diminta Selesaikan Defisit Neraca Perdagangan
Stabilisasi Rupiah, Pemerintah Harus Atasi Defisit Migas
Pembentukan PIMD Pertamina Dinilai Perkecil Defisit Neraca Perdagangan