Ekspor Perikanan Naik Hingga Oktober 2018, Paling Banyak ke AS dan China
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo menyatakan tren ekspor perikanan hingga Oktober 2018 mengalami kenaikan, paling tinggi terjadi pada kelompok komoditas cumi, sotong dan gurita.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo menyatakan tren ekspor perikanan hingga Oktober 2018 mengalami kenaikan, paling tinggi terjadi pada kelompok komoditas cumi, sotong dan gurita.
"Kenaikan ekspor cumi sotong dan gurita paling tinggi (kenaikan)," ujar Nilanto di Kantor KKP, Jakarta, Senin (17/12).
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kenapa Kementan giat dalam mengekspor produk pertanian? Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk para pelaku usaha pemindangan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin.
Secara umum, ekspor hasil perikanan Januari-Oktober 2018 sebanyak 915 ribu ton, atau naik 6,22 persen dibandingkan periode yang sama sebesar 862 ribu ton pada 2017. Sementara dari sisi nilai naik 10,33 persen yaitu dari USD 3,61 miliar pada Januari-Oktober 2017 menjadi Rp 3,99 miliar di periode yang sama 2018.
Untuk komoditas utama, pada periode Januari-Oktober 2018 ekspor rumput laut sebesar 175 ribu ton dengan nilai USD 241 juta; udang sebesar 165 ribu ton dengan nilai USD 1,46 miliar; cumi-sotong-gurita 118 ribu ton dengan nilai USD 429 juta; tuna sebanyak 95 ribu ton dengan nilai USD 498 juta; cakalang-tongkol sebanyak 42 ribu ton dengan nilai USD 498 juta ton dan kepiting-rajungan sebanyak 23 ribu ton dengan nilai USD 80 juta.
Secara volume, kenaikan kelompok cumi-sotong-gurita paling tinggi yaitu 34,91 persen, rumput laut 14,81 persen, udang 12,58 persen, tuna 6,35 persen, rajungan-kepiting 5,24 persen.
Sementara untuk negara tujuan ekspor, komoditas udang paling banyak diekspor ke Amerikat Serikat (AS) sekitar 69,86 persen dan jepang 20,76 persen. Untuk tuna ke AS sebesar 34,74 persen dan Jepang 19,9 persen. Untuk rajungan-kepiting ke AS 78,45 persen dan Jepang 7,79 persen.
Sementara untuk cumi-sotong-gurita ekspor terbesar yaitu ke China sekitar 42,72 persen dan ke negara-negara ASEAN 21,94 persen. Begitu juga dengan rumput laut terbesar ke China yaitu 73,46 persen dan Uni Eropa 10,59 persen.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Nilai Ekspor Hasil Perikanan RI Meroket 10 Persen Jadi USD 5 Miliar
19 Tersangka Pencurian Ikan dan Penyelundupan Lobster di Jatim Diringkus
Pemerintah Akan Kumpulkan Pelaku Usaha Ikan Hias Bahas Kemudahan Perizinan
Menko Luhut Sayangkan Pangsa Pasar Ikan Hias RI Masih Rendah
Dorong Pertumbuhan Ikan Hias, Menko Luhut Bakal Permudah Izin Bagi Pengusaha