El Nino, Kadin nilai Indonesia bisa krisis pangan
Dampak El Nino akan terlihat di penghujung tahun ini.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai El Nino bakal membuat Indonesia krisis pangan. Maka itu, pemerintah diminta tepat mengantisipasi.
"Krisis pangan itukan relatif. Kalau pengadaannya baik, tidak sampai krisis. Yang jadi tantangan itu beras, jagung, kedelai dan gula," ujar Ketua Komite Tetap Kadin bidang Pangan Franciscus Welirang di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (6/8).
-
Bagaimana bentuk kerajinan perak Koto Gadang? Dilansir dari laman indonesiakaya.com, kerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau. Hal ini sedikit menimbulkan kesan tidak menyolok mata saat digunakan.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Apa itu Berondong Gabah Ketan? Berondong Gabah Ketan merupakan salah satu camilan yang terkenal pada era 80-an.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan di daerah Karet Tengsin? Di wilayah Karet Tengsin, kerajinan yang jadi andalan adalah industri kulit dan batik Betawi.Perkembangannya mulai melesat pada 1950-an, dan ditandai dengan tingginya permintaan pasar dan hadirnya berbagai motif.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
Dia memperkirakan, dampak El Nino akan terlihat di penghujung tahun ini. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim hujan diprediksi Desember, mundur sebulan dari seharusnya Oktober.
"Kalau itu bergeser, habis panen terakhir ini maka penanaman kembali hanya di daerah beririgasi. Kalau daerah irigasi, Oktober sudah bercocok tanam. Sedangkan yang masih nunggu hujan akan hilang," terangnya.
Franciscus memperkirakan, daerah yang mengandalkan hujan baru dapat mulai penanaman pada Desember atau Januari. Sehingga panen akan mengalami kemunduran hingga April.
Untuk itu pemerintah harus mengantisipasi kekurangan pasokan beras periode Desember hingga Maret. Salah satu solusinya memanfaatkan sumber pangan selain beras.
"Sumber karbohidrat itu kan bukan hanya beras. Bulan ini panen singkong. Agustus panen jagung."
(mdk/yud)