Emak-Emak Resah Minyak Goreng Mahal, Kemendag Diminta Batasi Sementara Ekspor CPO
Anggota Komisi VI DPR RI asal Fraksi PKS, Nevi Zuairina mendesak, Kementerian Perdagangan segera membatasi ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Mengingat, kian mahalnya harga komoditas minyak goreng di berbagai wilayah Indonesia.
Anggota Komisi VI DPR RI asal Fraksi PKS, Nevi Zuairina mendesak, Kementerian Perdagangan segera membatasi ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Mengingat, kian mahalnya harga komoditas minyak goreng di berbagai wilayah Indonesia.
"Saya sebagai ibu rumah tangga juga merasakan bagaimana jeritan masyarakat di mana para ibu yang bersentuhan langsung dengan dapur. Untuk itu, agar harga minyak goreng ini segera stabil, pemerintah secara cepat agar menghentikan ekspor CPO untuk memenuhi permintaan dalam negeri, sekaligus menahan kenaikan harga minyak goreng," kata Nevi kepada Merdeka.com, Selasa (9/10).
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
-
Kapan minyak inti sawit dipanen? Buah kelapa sawit dipanen dari tandannya saat sudah matang.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Mengapa minyak goreng menjadi keruh? Proses penggorengan, terutama makanan yang bercita rasa, dapat meninggalkan residu pada minyak. Akibatnya, minyak goreng menjadi keruh.
-
Kenapa bakwan sering menyerap minyak? Jika api kurang besar, bakwan akan menyerap minyak lebih banyak karena panas yang dihasilkan tidak mencukupi secara optimal.
-
Apa yang dibutuhkan untuk menjernihkan minyak goreng? Dengan menambahkan satu peralatan yang umumnya ada di dapur, minyak goreng dapat kembali jernih.
Nevi menyatakan, saat ini, kenaikan harga minyak goreng kian meresahkan masyarakat, terutama kaum ibu-ibu rumah tangga. Sebab, komoditas ini setiap hari digunakan untuk keperluan menyiapkan makanan di dapur.
"Kenaikan harga minyak goreng ini sudah mulai sangat meresahkan. Meski Kementerian Perdagangan mengatakan harga komoditas minyak goreng stabil untuk memenuhi bahan kebutuhan pokok, tapi kenyataannya, ibu-ibu rumah tangga ini sangat menjerit," terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pihak Kementerian Perdagangan untuk terjun ke lapangan mengecek secara langsung harga minyak goreng yang terus merangkak naik. Bahkan, melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.
"Silakan turun lapangan dan membuktikan, akan banyak ditemui harga minyak goreng sudah di atas HET," tukasnya.
Selanjutnya
Sebelumnya, Kepala Bidang Usaha Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Belitung, Rita Yuliani mengatakan, harga minyak goreng kemasan di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengalami kenaikan dari Rp16.500 per liter menjadi Rp18.000 per liter.
"Kenaikan harga minyak goreng telah berlangsung kurang lebih selama dua minggu terakhir," kata Rita di Tanjung Pandan, dikutip Antara, Rabu (3/11).
Menurut dia, naiknya harga minyak goreng dipengaruhi oleh kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah. Sedangkan faktor lain, tambahnya, yakni keterlambatan pasokan pengiriman minyak goreng dari luar daerah akibat kondisi cuaca buruk.
"Kemudian ada proses keterlambatan bongkar muat di pelabuhan karena dua pelabuhan Tanjung Ru dan Tanjung Batu masih dalam perbaikan. Sehingga bongkar muat hanya di pusatkan di pelabuhan Tanjung Pandan," katanya.
Dia menyebutkan, harga minyak goreng kemasan merek Fortune naik dari Rp16.500 menjadi Rp18.000 kemudian harga minyak goreng kemasan merek Bimoli naik dari Rp18.000 menjadi Rp20.000. Dirinya mengimbau, kepada distributor yang masih memiliki stok minyak goreng agar dapat melepas ke pasaran dan tidak melakukan penimbunan.
(mdk/bim)