Empat kenaikan harga BBM paling tinggi sepanjang sejarah
Kenaikan harga BBM paling tinggi sepanjang sejarah yakni sebesar Rp 2.100 per liter pada masa kepemimpinan SBY.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tentu sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Sejak Indonesia merdeka, pemerintah telah beberapa kali menaikkan harga BBM.
Belakangan ini, isu kenaikan harga BBM memang semakin kencang berhembus. Salah satu faktor pendorongnya adalah kondisi fiskal negara yang terus digerogoti makin besarnya alokasi anggaran untuk subsidi BBM. Padahal, pada kenyataannya subsidi BBM sudah diakui tidak tepat sasaran lantaran juga dinikmati oleh masyarakat yang mampu atau orang kaya.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
-
Apa yang ingin dicapai dengan mengalihkan subsidi BBM? Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya," tegasnya di Jakarta, Senin (5/8)."Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan," kata Rachmat.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Bagaimana upaya BPH Migas memastikan BBM subsidi tepat sasaran? Dalam pertemuan tersebut, Saleh Abdurrahman menyampaikan, rapat koordinasi ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya dengan seluruh pemerintah provinsi di Kalimantan. Saleh mengharapkan agar ajang ini dimanfaatkan untuk berdiskusi hal-hal yang masih kurang jelas atau menjadi perhatian pemerintah daerah.
-
Bagaimana BPH Migas memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? “Dalam rangka pengendalian konsumen agar tepat sasaran, diperlukan kerja sama antara BPH Migas dengan pemerintah daerah sebagai pihak yang mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” paparnya.
Kritikan akan besarnya alokasi anggaran subsidi BBM terus menghantam pemerintahan kabinet Indonesia Bersatu jilid II di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Beragam usulan pun muncul untuk menyikapi kondisi tersebut. Termasuk opsi kenaikan harga BBM bersubsidi.
Tapi, tentu bukan perkara mudah untuk mengeluarkan kebijakan kenaikan harga BBM. Berbagai faktor menjadi bahan pertimbangan. Termasuk faktor politis, di mana tahun ini cukup rawan mengingat tahun politik menjelang Pemilu 2014. Para politisi yang duduk di kabinet tentu akan sangat berhati-hati, agar citranya tidak anjlok hanya karena bicara soal rencana kenaikan harga BBM.
Tidak itu saja, gelombang protes dan penolakan akan kenaikan harga BBM dipastikan bakal terus terjadi. Dampak ini yang akhirnya dikhawatirkan bakal memicu konflik sosial politik. Belum lagi masalah dampak lain yakni tergerusnya daya beli masyarakat hingga persoalan ketakutan makin tingginya angka kemiskinan.
Selama dua periode kepemimpinan SBY, telah terjadi tiga kali kenaikan harga BBM. Dengan rata-rata kenaikan di atas Rp 2.000 per liter. Tapi SBY tidak sendirian, presiden Indonesia sebelum SBY juga pernah melakukan hal yang sama. Hanya perbedaannya dalam besaran kenaikan harga. Berikut lima catatan kenaikan harga BBM paling tinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Naik Rp 2.100 per liter
Presiden SBY tiga kali menaikkan harga BBM dan tiga kali pula menurunkan harga BBM. Sepanjang sejarah Indonesia merdeka, SBY tercatat sebagai presiden yang paling tinggi menaikkan harga BBM.
Pada Maret 2005, SBY menaikkan harga BBM sebesar Rp 2.100 per liter. Semula, harga BBM sebesar Rp 2.400 dan dinaikkan menjadi Rp 4.500 per liter.
Naik Rp 1.500 per liter
Kenaikan harga BBM tertinggi kedua sepanjang sejarah dilakukan oleh Presiden SBY. Setelah menaikkan harga BBM dari Rp 2.400 menjadi Rp 4.500, SBY kembali menaikkan harga BBM pada Mei 2008.
Besaran kenaikannya sekitar Rp 1.500 per liter. Dari semula Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter. Sejauh ini, harga tersebut adalah harga BBM paling tinggi sepanjang sejarah.
Naik Rp 550 per liter
Di awal-awal masa kepemimpinannya, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sempat menurunkan harga BBM menjadi Rp 600 per liter. Kebijakan tersebut diambil pada April 2000.
Namun tidak berselang lama tepatnya Oktober 2000, Gus Dur menaikkan harga BBM. Besarannya sekitar Rp 550 per liter. Dari semula Rp 600 menjadi Rp 1.150 per liter.
Naik Rp 500 per liter
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, harga BBM pernah konstan berada di kisaran Rp 700 per liter. Namun nahas, krisis ekonomi menghantam Indonesia pada 1998.
Di tengah hantaman krisis, pemerintahan yang berada di bawah kendali Soeharto mengambil kebijakan yang cukup berani yakni menaikkan harga BBM.
SBY naikkan BBM untungkan Demokrat?
Hatta Rajasa dan Jero Wacik penentu besaran kenaikan harga BBM
Soeharto menaikkan harga BBM sebesar Rp 500 per liter. Dari semula Rp 700 menjadi Rp 1.200 per liter pada 5 Mei 1998.
Kebijakan ini yang memperburuk kinerja Soeharto di mata masyarakat hingga akhirnya pada bulan itu juga Soeharto lengser dari kursi presiden yang dikuasainya selama lebih dari 32 tahun.
Baca juga:
SBY belum pernah, siapa yang bakal umumkan kenaikan harga BBM?
Beranikah SBY naikkan BBM bertepatan May Day?
Soeharto paling rajin, Habibie tak pernah naikkan harga BBM