Erick Thohir Ingin Pangkas Jumlah Bandara International dari 27 Jadi 13 Bandara, Ternyata Ini Tujuannya
Berbagai negara sudah melakukan renovasi bandara miliknya untuk jadi tempat singgah yang nyaman.
Rencana pemangkasan ini lebih sedikit dibanding usulan awal, yakni tersisa 14-15 bandara internasional.
- Erick Thohir Soal Persiapan Piala Dunia U-17: Alhamdulillah Baik, Belum Ada yang Mengkhawatirkan
- Laporkan Dugaan Korupsi Dana Pesiun, Erick Thohir: Tak Hanya Penjarakan Oknum Tapi Perbaikan Sistem
- AIPF 2023 Jadi Ajang BUMN Unjuk Gigi Perluas Kerja Sama Internasional
- Erick Thohir Punya Cara Jitu Bawa Produk UMKM ke Pasar Global, Begini Detailnya
Erick Thohir Ingin Pangkas Jumlah Bandara International dari 27 Jadi 13 Bandara, Ternyata Ini Tujuannya
Erick Thohir Ingin Pangkas Jumlah Bandara International dari 27 Jadi 13 Bandara, Ternyata Ini Tujuannya
Menteri BUMN sekaligus Menko Marves Ad Interim, Erick Thohir telah mengajak Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi untuk memangkas jumlah bandara internasional di Indonesia dari 27 bandara menjadi 13 bandara saja.
Rencana pemangkasan ini lebih sedikit dibanding usulan awal, yakni tersisa 14-15 bandara internasional.
Erick menilai, industri penerbangan saat ini telah berubah. Berbagai negara sudah melakukan renovasi bandara miliknya untuk jadi tempat singgah yang nyaman. Menurut dia, Bandara Internasional Ngurah Rai Bali bisa jadi salah satu percontohan.
"Kalau bisa yang ada standarnya itu. Dan kita kemarin mendorong kepada pak Menteri Perhubungan, dari 27 airport internasional cukup 13. Amerika saja dan China cuma 8, tetapi untuk umrah dan haji silakan ke 27 airport, tapi waktu masuknya 13," jelasnya di Jakarta, Rabu (13/12).
Alasannya, Erick tak ingin jumlah wisatawan Tanah Air yang melancong ke luar negeri lebih tinggi daripada turis luar negeri ke Indonesia. Sebab, itu membuat pendapatan negara di sektor pariwisata cenderung minim.
"Ingat loh, PDB Rp19.700 triliun. Dari pertambangan itu Rp2.300 triliun. Pariwisata hanya Rp701 triliun. Makanya kemarin saya sebagai Menko duduk bersama pak Sandi di Labuan Bajo untuk membikin dobrakan-dobrakan baru untuk mengangkat industri pariwisata ini mencapai Rp2.000 triliun," paparnya.
Oleh karenanya, dia ingin membuat cetak biru mengenai itu. Salah satunya, menargetkan jumlah wisata 2024 menjadi 12,5 juta orang dengan 1,5 miliar perputaran. Untuk itu diperlukan sebuah kebijakan yang friendly.
"Apa contohnya, tadi airport. Kedua, diluncurkan tourism fund, dimana seperti percontohan di Mandalika kemarin, satu event MotoGP menghasilkan Rp 4,5 triliun perputaran ekonomi, dimana Rp3,8 triliun untuk masyarakat atau pemerintah di Lombok, yang kalau dilihat perbandingan ekonominya per tahun itu naik 1,02 persen. Nasionalnya dapat Rp700 miliar," terangnya.
"Hal seperti ini kenapa tourism fund itu nanti yang mutusin presiden, untuk event-event besar apa di destinasi wisata prioritas, termasuk juga kota-kota besar yang mau kita dorong pertumbuhan pariwisatanya," pungkas Erick Thohir.