ESDM beri sinyal bakal revisi program pembangkit listrik 35.000 MW
Revisi dilakukan karena melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman mengisyaratkan kemungkinan akan merevisi program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW. Hal ini berdasarkan faktor melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Jarman mengatakan, program pembangunan megaproyek 35.000 MW dilakukan atas kajian kebutuhan listrik dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,0 persen hingga 6,5 persen per tahun selama lima tahun berturut-turut.
-
Kapan Pertamina mulai mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik? Dalam mempercepat transisi energi, Pertamina juga telah mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik berupa stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) atau battery swapping station (BSS) yang terletak di 25 lokasi di Jabodetabek.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Siapa yang membangun jaringan listrik di Yogyakarta? ANIEM mulai membangun jaringan listrik di Kota Yogyakarta pada tahun 1914, tepatnya di kawasan hunian orang Eropa di Kotabaru.
"Tentunya kalau, katakan lah, pertumbuhan ekonomi tidak setinggi itu, memang mungkin perlu dilihat lagi. Itu saja sebenarnya," kata Jarman seperti dilansir Antara, Minggu (15/8).
Namun, Jarman menegaskan masih diperlukannya batas cadangan listrik guna menghindari adanya kekurangan atau defisit. Menurut dia, batas cadangan listrik perlu dijaga kalau-kalau pembangunan pembangkit mundur dan kebutuhan tetap tinggi sehingga menyebabkan kekurangan pasokan listrik.
Saat ditanya apakah pemerintah akan melakukan penyesuaian untuk pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) dan PT PLN dalam memenuhi target program 35.000 MW, Jarman mengatakan hal itu akan dibahas secara berkala dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
"Yang jelas, setiap tahun RUPTL itu harus di 'review' ulang untuk melihat perkembangan terkini baik pertumbuhan ekonomi maupun progres dari semua pembangkit yang ada. Prinsipnya, kenapa kita 'declare' 35.000 MW itu karena suatu kebutuhan. Urusan mampu, itu lain lagi, itu yang kita perjuangkan," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) bidang Maritim Rizal Ramli meragukan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (mw) bisa terealisasi. Bahkan, dia menyebut proyek itu terbilang tidak masuk akal.
"Mana yang betul-betul masuk akal. Jangan memberikan target terlalu tinggi tapi dicapainya susah. Supaya kita realistis," ujar Rizal di Kantor Menko Maritim, Jakarta, Kamis (13/8).
Sehingga, bakal memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said dan Dewan Energi Nasional (DEN) untuk membicarakan ulang terkait program ini.
(mdk/idr)