ESDM nyerah larang mobil murah minum BBM bersubsidi
Jero beralasan sulit membedakan antara mobil murah dan mobil biasa.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengakui sulitnya melarang mobil murah (Low Cost Green Car/LCGC) untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi. Ini lantaran sulit memisahkan antara mobil murah dengan mobil biasa.
"Memisahkannya itu yang sulit. Dulu sudah pernah waktu mau naik mau pakai ganjil genap. Kemudian menggunakan tahun kendaraan. Banyak sekali cara-cara yang sulit itu," ujar Wacik di kantornya, Jakarta, Selasa (25/3).
Wacik mengatakan, jika pun produksi mobil harus dibatasi, hal itu juga masih susah. Bahkan, menurut dia, hal itu justru dapat menimbulkan masalah baru.
"Kalau dikurangi, nanti ada pengangguran di pabrik mobil. Ribut lagi kan," ungkap dia.
Lebih lanjut, Wacik mengatakan, sebenarnya mobil murah merupakan hak rakyat. Tetapi, dia meminta agar rakyat mampu tidak terus meminta subsidi.
"Perlu kan kita (mobil murah), dan itu kemajuan rakyat. Rakyatnya mau beli kok," pungkas dia.