ESDM Sebut Penyerangan Kilang Minyak Belum Berdampak ke Harga BBM RI
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, kenaikan harga minyak dunia akibat penyerangan kilang Minyak di Arab Saudi belum berpengaruh pada pembentukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, kenaikan harga minyak dunia akibat penyerangan kilang Minyak di Arab Saudi belum berpengaruh pada pembentukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menurutnya, kenaikan harga minyak dunia tersebut masih dalam kondisi aman terhadap pembentukan harga BBM, sebab pemerintah memprediksi harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) di level USD 65 per barel. Sehingga masih mendekati kisaran yang diprediksi pemerintah.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
Saat ini, harga minyak mengalami kenaikan ke level USD 67 per barel, dari sebelum peristiwa meledaknya kilang akibat serangan drone sekitar USD 60.
"Kemarin USD 67,10 brent, hari ini brent USD 67,83. Turun 0 koma sekian," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (17/9).
Dia melanjutkan, untuk perkiraan ICP pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020 dipatok sebesar USD 63 per barel, besaran ICP tersebut disepakati mendekati level harga minyak mentah brent saat ini.
"APBN USD 63, tapi oke kok. Kalau ICP kan dikurangi USD 5 dari brent. 67-5= 62 kemarin kita tetapin USD 63 loh di 2020, masih oke kok," jelasnya.
Serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada Sabtu (14/9) membuat pasokan minyak dunia turun 5 persen. Kondisi ini mendongkrak harga minyak mentah jenis Brent lebih dari 19 persen menjadi USD 71,95 per barel.
Sedangkan minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) naik lebih dari 15 persen ke US$ 63,34 per barel. Harga ini merupakan yang tertinggi sejak bulan Mei lalu.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Harga BBM di RI Bakal Naik Imbas Penyerangan 2 Kilang Terbesar Dunia Milik Saudi
PLN: Tarif Setrum untuk Mobil Mobil Listrik Lebih Murah dari BBM
Pertamina Sebut Kenaikan Harga BBM per 30 Agustus 2019 Hoaks
Pertamina Larang Masyarakat Beli BBM untuk Dijual
ESDM: Harga Premium dan Solar Subsidi Tak Berubah Hingga September 2019
Pengusaha SPBU Didorong Prioritaskan Beli Solar Pertamina