ESDM Soal Program 35.000 MW Baru Terealisasi 8 Persen: Bangun Pembangkit itu Lama
Direktur Pengadaan Strategis PLN (Persero), Supangkat Iwan Santoso mengatakan, kemajuan pembangunan pembangkit listrik yang masuk dalam program kelistrikan 35 ribu MW tersebut sesuai dengan kemajuan program tersebut.
Kementerian Energi Sumer Daya Mineral (ESDM) mencatat pencapaian proyek kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) sampai Desember 2018 baru 8 persen, atau sebesar realisasi sebesar 2.899 MW sejak dicanangkan pada Mei 2015.
Lalu mengapa proyek tersebut baru tercapai 8 persen setelah hampir empat tahun tersebut?
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
Direktur Pengadaan Strategis PLN (Persero), Supangkat Iwan Santoso mengatakan, kemajuan pembangunan pembangkit listrik yang masuk dalam program kelistrikan 35 ribu MW tersebut sesuai dengan kemajuan program yang dicanangkan.
"Itu sudah sesuai cuma memang ada beberapa yang dipercepat," kata Iwan, di Jakarta, Selasa (29/1).
Menurut Iwan, pembangunan pembangkit membutuhkan waktu lama, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang membutuhkan waktu 4 tahun. Meksi begitu pembangunan PLTU akan dipercepat. Sedangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).
"Kan bangun pembangkit lama, PLTU butuh 4 tahun kita bicara 2015 akhir tahun kontrak," tuturnya.
Menurut Iwan, untuk seluruh pembangkit program 35 ribu MW diperkirakan bisa beroperasi pada 2022. "Memang tidak harus selesai semua, tapi yang selesai berdasarkan jenis pembangkit. Goal bukan hanya angka (kapasitas pembangkit) tapi margin cukup," tandasnya.
Untuk diketahui, perkembangan pembangunan pembangkit 35 ribu MW adalah 8 persen yang beroperasi atau 2.899 MW. Untuk pembangkit yang masih dalam tahap konstruksi sudah mencapai 18.207 MW atau sekitar 52 persen.
Sedangkan yang sudah masuk tahap penandatanganan jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) sebesar 11.467 MW atau sekitar 32 persen. Sementara itu sekitar 1.683 MW atau 5 persen dalam tahap pengadaan dan sekitar 3 persen atau 954 MW dalam tahap perencanaan.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
ESDM: Proyek Pembangkit 35.000 MW Beroperasi Penuh di 2024
ESDM Catat Baru 8 Persen Pembangkit Program 35 Ribu MW yang Beroperasi
Proyek Pembangkit 35.000 MW Baru Beroperasi 2.889 MW
Cerita ESDM Sulitnya Bangun Sistem Kelistrikan di Papua dan NTB
Presiden Jokowi Perkirakan Proyek Listrik Hanya Capai 20 Ribu MW
Menteri Jonan: Kapasitas Listrik RI Bertambah 10.000 MW Sejak 2014