ESDM yakin tarik USD 26,7 miliar dari investasi migas tahun depan
Kewajiban perusahaan migas menggunakan jaminan bank membuat realisasi investasi migas tahun ini rendah.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi sektor minyak dan gas (migas) di 2016 sebesar USD 26,7 miliar. Target ini diyakini bakal tercapai setelah pemerintah memberikan pengecualian kewajiban penggunaan letter of credit (L/C) untuk kegiatan ekspor migas.
Direktur Jenderal (Dirjen) Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengakui kewajiban penggunaan L/C yang tercantum dalam Permendag Nomor 04/M-DAG/PER/1/2015 menyurutkan minat investasi migas di Tanah Air. Alasannya dianggap terlalu merepotkan.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Mengapa korban mau berinvestasi pada bisnis tersangka? Korban tidak langsung terima. Tetapi karena terus dibujuk, akhirnya korban mau berinvestasi dengan mentransfer uang pertama kali sebesar Rp13 juta.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Bengkulu? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
Wiratmaja memaparkan bukti kewajiban perusahaan migas menggunakan jaminan bank membuat realisasi investasi migas tahun ini rendah. Hingga Agustus 2015 baru mencapai USD 5,9 miliar dari target USD 24,8 miliar.
Dengan dikeluarkannya peraturan pengecualian penggunaan L/C di sektor migas, iklim investasi diyakini bakal lebih bergairah.
"Ini (peraturan) kalau disetujui, dikecualikan karena kita sektor migas maka kemudahan investasi akan lebih bergairah untuk dunia usaha," ujarnya di Gedung Ditjen Kelistrikan, Jakarta, Kamis (10/9).
Regulasi pengecualian penggunaan L/C ini merupakan salah satu fokus Kementerian ESDM dalam paket kebijakan ekonomi September I yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin.
Paket kebijakan tersebut dikeluarkan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional sekaligus menggerakkan sektor riil dan industri dalam negeri.
Seperti diketahui, mulai 1 April 2015, pemerintah menerapkan kebijakan mewajibkan perusahaan ekspor menggunakan jaminan bank atau dikenal istilah letter of credit (L/C).
Letter of credit (L/C) merupakan Jaminan dari bank penerbit kepada eksportir sesuai dengan instruksi dari importir untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu dengan jangka waktu tertentu atas dasar penyerahan dokumen yang diminta importir.
Baca juga:
ESDM sebut nelayan hemat Rp 3 juta per bulan jika melaut pakai gas
Wakil Ketua DPR: Indonesia gabung OPEC tak memberi manfaat ekonomi
Pengajuan perpanjangan kontrak tambang bisa 10 tahun sebelum habis
RAPBN 2016, Kementerian ESDM pangkas anggaran 40 persen