Faisal Basri: Industri Jasa Punya Nilai Jual Tinggi di 2019
Sejauh ini sektor jasa memiliki sumbangan yang cukup besar terhadap ekonomi Indonesia. Pemerintah sendiri telah menerbitkan berbagai kebijakan agar industri jasa lebih bergeliat.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menyebut bahwa industri sektor jasa memiliki nilai jual yang cukup tinggi di 2019. Untuk itu, dia meminta para pengusaha memanfaatkan peluang tersebut.
"Kesenjangan sektor jasa dan barang, saya mengajak teman-teman banyak memelototi sektor jasa," ujar Faisal di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (19/12).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Apa perubahan penampilan yang dilakukan Indah Permatasari? Indah Permatasari, yang biasanya bergaya dengan rambut panjang, kini tampil beda dengan potongan rambut baru.
Faisal melanjutkan, sejauh ini sektor jasa memiliki sumbangan yang cukup besar terhadap ekonomi Indonesia. Pemerintah sendiri telah menerbitkan berbagai kebijakan agar industri jasa lebih bergeliat.
"Karena sumbangan jasa ke ekonomi makin lama makin besar. Perdagangan itu cenderung ke barang, padahal banyak jasa yang relevan baik policy ataupun praktik," jelas Faisal.
Sementara itu, industri yang dinilai menghadapi tantangan besar di 2019 adalah industri makanan dan minuman. Sebab, industri ini banyak menghadapi persaingan dengan munculnya berbagai variasi makanan minuman impor.
"Kalau kita lihat makanan minuman makin tergerus penetrasi makanan impor dari Thailand, Singapura, Malaysia, Korea. Padahal bahan baku kita lebih bagus. Oleh karena itu, kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk tahu lebih dalam tentang prospek ini," jelasnya.
Baca juga:
2019, Pemerintah Targetkan 18 Kawasan Industri Luar Jawa Beroperasi
Catatan LIPI, Hanya Butuh 15 Tahun Untuk China Jadi Raksasa Ekonomi Dunia
5 Kehebatan Bisnis Busana Muslim Indonesia di Dunia
Kembangkan Industri Lokal, Decathlon Buka Gerai Kedua di Bekasi
Kemenperin Dorong Industri Dalam Negeri Ciptakan Produk Halal
Pemerintah Tingkatkan Kualitas Industri Fesyen Lokal