Gagal Usaha Warnet Hingga Kerja Tambang di Kalimantan, Siswanto Akhirnya Sukses Bisnis Burung Murai Batu Omzet Rp50 Juta Sebulan
Siswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Meski tanpa bekal pengetahuan yang cukup, Siswanto mampu merup omzet hingga puluhan juta rupiah.
Gagal Usaha Warnet Hingga Kerja Tambang di Kalimantan, Siswanto Akhirnya Sukses Bisnis Burung Murai Batu Omzet Rp50 Juta Sebulan
Gagal Usaha Warnet Hingga Kerja Tambang di Kalimantan, Siswanto Akhirnya Sukses Bisnis Burung Murai Batu Omzet Rp50 Juta Sebulan
- Tamatan SD dari Kampung, Pria Ini Sukses Usaha Kulit Lumpia Omzet Jutaan
- Pernah Bangkrut dan Terlilit Utang Rp1,5 Miliar, Siswanto Kini Sukses Jadi Pengusaha Kerupuk Kulit
- Penuh Lika Liku, Kisah Wanita Sukses Berbisnis hingga Berhasil Jadi Sarjana Ini Banjir Pujian
- Mantan Marbot Usia 25 Tahun kini Sukses Bisnis Siomay, Tak Tanggung-tanggung Omzetnya Ratusan Juta
Tak ingin masa hidupnya dihabiskan dengan kerja serabutan terus menerus, Siswanto mantap merintis bisnis jual beli burung murai batu.
Meski tanpa bekal pengetahuan yang cukup, Siswanto mampu merup omzet hingga puluhan juta rupiah.
Dalam akun YouTube Pecah Telur, Siswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
"Pernah jaga usaha Warnet, gagal, pernah juga kerja di tambang Kalimantan, enggak lama, karena enggak nyaman dengan lingkungan kerjanya," kata Siswanto, dikutip Rabu (21/2).
Siswanto sempat bingung harus menjemput rezeki melalui cara apalagi. Pada tahun 2008, dia bertemu dengan seseorang yang menjadi pintu masuk berbisnis jual beli burung murai batu.
Setelah tertarik dengan cerita seseorang itu, Siswanto lantas membeli burung murai batu seharga Rp150.000. Awalnya, dia tidak berniat menjual burung itu.
Rasa penat Siswanto teralihkan dengan merawat burung itu setiap hari.
Satu waktu, rekan Siswanto berkunjung ke kediamannya dan melihat burung murai batu yang telah dirawat Siswanto beberapa bulan, telah tumbuh ekor.
"Ditanya berapa ini harganya. Saya bingung karena saya beli burung ini tidak ada niat untuk dijual, tapi ketika saya sebutkan angka Rp600.000 teman saya itu enggak pakai tawar lagi, langsung beli," jelasnya.
Siswanto terkejut dengan omzet penjualan burung murai batu cukup besar. Uang hasil penjualan burung pun diputar kembali dengan membeli 4 ekor murai batu.
Namun, Siswanto harus mengalami tantangan. Dua dari empat ekor murai batu yang dia beli, mati.
"Tapi saya tetap dapat untung meski ada burung yang mati. Dari sini saya terpikir untuk menekuni bisnis ini," ujarnya.
Pelan namun pasti, Siswanto mulai menuai keuntungan dari bisnis jual beli burung murai batu. Sesekali dia mengirim beberapa ekor burung ke pelanggan di Kalimantan.
Dari berbisnis burung murai batu itu, Siswanto bahkan pernah meraup omzet hingga Rp50 juta. Dia juga seringkali mengikutsertakan burung-burungnya ikut lomba. Hal ini menjadi nilai tambah saat burung tersebut dijual.
"Saya bawa pulang (murai batu) dari sana (penjual) Rp1.300.000 cuma karena masih stres dan belum bunyi saat sampai rumah, saya tawari Rp1.400.000 tapi orang-orang enggak ada respons tapi uniknya begitu besok sudah berbunyi saya tawari Rp2 juta, rebutan," kata Siswanto.