Gandeng KPK Hingga Ditjen Pajak, Kemnaker Pastikan Tak Ada Korupsi Dana Subsidi Gaji
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, memastikan pelaksanaan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) dilakukan secara transparan dan akuntabel. Bahkan, Kemenaker sengaja menggandeng instansi eksternal seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pengawasan bersama.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, memastikan pelaksanaan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) dilakukan secara transparan dan akuntabel. Bahkan, Kemenaker sengaja menggandeng instansi eksternal seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pengawasan bersama.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), hingga Ditjen Pajak Kementerian Keuangan juga turun untuk melakukan pengawasan bersama-sama dan memastikan bantuan tepat sasaran.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
-
Kapan uang koin Rp 1000 gambar kelapa sawit mulai beredar? Pada tahun 1993, Bank Indonesia mengeluarkan uang logam pecahan Rp1.000 yang menampilkan gambar kelapa sawit, mencerminkan salah satu aset pertanian utama Indonesia.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Apa yang diubah oleh penipu pada uang Rp2.000? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu. Selain itu, penipu juga mengganti tulisan 'Ribu' di bawah angka 2.000 dengan di masing-masing kata 'Pulu'. Tulisan 'Dua Ribu Rupiah' menjadi 'Dua Pulu Rupiah'.
Berdasarkan data Kemenaker per 14 Desember 2020, realisasi penyaluran BSU telah menyentuh Rp 27,96 triliun atau 93,94 persen dari pagu sebesar Rp 29,85 triliun. Menteri Ida juga meyakinkan bahwa tidak ada dana bantuan yang mengendap di kementeriannya, atau berbelok ke pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
Pernyataan Menteri Ida ini merespons kekhawatiran masyarakat terkait akuntabilitas penyaluran BSU yang melibatkan dana dalam jumlah besar.
"Berdasarkan Permenaker 14 tahun 2020, mekanisme penyaluran BSU ini langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima yang sebelumnya sudah diverifikasi dan divalidasi oleh BPJS Ketenagakerjaan. Jadi tidak pernah uang itu mampir ke mana-mana karena langsung ditransfer ke rekening penerima bantuan," ujar Menteri Ida dalam Konferensi Pers 'Kupas Tuntas Program Bantuan Subsidi Upah' yang digelar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, Rabu (16/12).
Menteri Ida juga menjawab pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat mengenai sumber pembiayaan BSU. Dia menegaskan bahwa BSU menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020 dengan landasan hukum yang kuat. Menteri Ida juga menampik anggapan bahwa BSU menggunakan uang operasional BPJS TK atau uang pekerja yang dikembalikan.
"Masih saja yang bertanya ini uangnya siapa, ini uang bersumber dari APBN, bukan uang yang diambil dari operasional BPJS TK atau uang pekerja," tegas Menteri Ida.
Menteri Ida menambahkan, pihaknya mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran BSU. Pada pertengahan penyaluran BSU termin pertama, Kemnaker bersama dengan BPJS TK menggandeng Ditjen Pajak Kementerian Keuangan untuk melakukan pemadanan data penerima.
"Ini prinsip kehati-hatian yang kami lakukan mengikuti rekomendasi KPK. Upaya ini dilakukan semata-mata untuk memberikan keyakinan kepada kita semua bahwa BSU ini tepat sasaran," kata Menteri Ida.
Dana Lebih Kembali ke Kas Negara
Ditegaskannya lagi bahwa seluruh proses pencairan BSU dilakukan secara transparan dan akuntabel. Apabila ada dana retur atau kembali maka otomatis akan dikembalikan ke kas negara. Dia memastikan tidak ada penyelewengan dana bantuan kepada masyarakat.
"Kami juga terus dimonitor oleh KPK. Kami pastikan tidak ada dana yang mengendap di Kemenaker," katanya.
Realisasi anggaran termin pertama mencapai Rp14,71 triliun dan menjangkau 12,26 juta pekerja atau 98,86 persen dari target pemerintah yakni 12,4 juta pekerja. Sementara penyaluran BSU pada termin kedua mencapai Rp13,25 triliun untuk 11,04 juta pekerja atau 89 persen dari target.
Angka realisasi pada termin kedua memang belum sempurna, mengingat periode penyalurannya masih berlangsung sampai akhir Desember 2020. Menaker pun meminta masyarakat yang belum menerima pencairan BSU pada termin kedua ini untuk bersabar karena prosesnya masih berjalan.
"Saya berharap sabar, karena jangka waktu penyaluran itu hingga akhir Desember. Jadi ada beberapa waktu sampai akhir Desember. Saya berharap teman-teman pekerja yang belum menerima untuk termin kedua, bersabar ini dalam proses penyaluran kepada teman-teman semua," ujar Menteri Ida.
(mdk/bim)