Garap Pasar Iklan Digital, MMA Resmikan Cabang di Indonesia
Mobile Marketing Association (MMA) meresmikan cabang di Indonesia yang dibentuk pada 19 Desember 2019. MMA hadir di Indonesia dalam bentuk MMA Forum dan Smarties Award, forum dan penghargaan untuk brand dan pengiklan di Indonesia yang digelar oleh MMA APAC.
Mobile Marketing Association (MMA) meresmikan cabang di Indonesia yang dibentuk pada 19 Desember 2019. MMA hadir di Indonesia dalam bentuk MMA Forum dan Smarties Award, forum dan penghargaan untuk brand dan pengiklan di Indonesia yang digelar oleh MMA APAC.
MMA sendiri merupakan satu-satunya asosiasi perdagangan global yang menyatukan seluruh ekosistem pemasar, agensi iklan, dan penjual teknologi yang saling terlibat.
-
Apa itu iklan digital? Keunggulan utama iklan digital yaitu kemampuannya untuk menargetkan iklan secara spesifik. Adanya database pengguna dan perilaku online, perusahaan dapat menyajikan iklan hanya kepada kelompok audiens yang ditentukan.
-
Kenapa iklan digital bisa diukur dengan lebih akurat? Keunggulan lainnya, iklan digital dapat diukur dengan lebih akurat melalui hasil analisis data dan statistik.
-
Bagaimana iklan digital bisa mencapai target yang spesifik? Adanya database pengguna dan perilaku online, perusahaan dapat menyajikan iklan hanya kepada kelompok audiens yang ditentukan.
-
Kapan iklan digital menjadi tidak efektif? Di lingkungan digital yang penuh dengan iklan, pesan-pesan dapat dengan cepat terselip di antara banyaknya konten yang ada. Ditambah lagi cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dapat membuat iklan digital menjadi cepat usang, sehingga memerlukan pembaruan terus-menerus.
-
Apa yang dimaksud dengan kemampuan "menguping" smartphone dalam konteks iklan? “mereka tidak mendengarkan,” jawabnya. Lantas hal ini menjadi pertanyaan, mengapa platform seperti Facebook begitu sering menampilkan iklan tertentu. Bahkan, beberapa contoh iklan yang hadir menampil produk-produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa yang membuat iklan display ads begitu menguntungkan? Jenis iklan ini bisa dikatakan cukup menguntungkan, karena website sendiri bisa diakses oleh siapapun tanpa memandang latar belakangnya.
Berdasarkan data Nielsen, belanja iklan di Indonesia sebanyak Rp 38 triliun, sedangkan setelah ada iklan di platform digital, angka ini meningkat jadi Rp 40 triliun. Potensi besar ini pula yang ikut membawa MMA hadir di Indonesia.
Country Manager MMA Indonesia, Shanti Tolani, MMA Indonesia hadir untuk mempercepat transformasi dan inovasi pemasaran melalui seluler di Tanah Air.
Indonesia, kata Shanti, memiliki potensi iklan mobile yang sangat besar. Hal ini tidak terlepas dari pengguna smartphone dan perangkat mobile lainnya di Indonesia yang jumlahnya makin meningkat tiap tahun.
Indonesia juga merupakan satu dari 10 negara yang paling aktif berinternet. Hal inipun, bisa menjadi potensi untuk menjadi pasar yang paling menarik di industri pemasaran seluler.
"MMA hadir untuk membantu menciptakan lanskap pemasaran seluler yang berkelanjutan di Indonesia," tutur Shanti di Jakarta, Kamis (28/2).
Shanti mengungkapkan Indonesia merupakan mobile first market. Artinya, pengguna internet lebih banyak yang terkoneksi melalui perangkat mobile ketimbang desktop.
Ada 80 persen pengguna internet terkoneksi melalui perangkat mobile, dan 75 persen pembelian dilakukan melalui smartphone dan perangkat mobile lainnya.
Melihat sangat banyaknya pengguna mobile di Indonesia, kata Shanti, diperlukan transformasi iklan dari yang tadinya iklan tradisional di televisi atau media cetak ke platform mobile.
"Transformasi sangat dibutuhkan unuk melihat ke masa depan dan membangun visi dan strategi ke sana, kami bermaksud menjaga tema global #shapethefuture hingga 2019 dan telah merancang serangkaian program untuk pasar Indonesia," tuturnya.
Untuk mendukung asosiasi, di Indonesia, MMA juga memiliki 9 orang dewan direksi dari ekosistem marketing mobile.
Kesembilan orang tersebut antara lain adalah CEO/ Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Hemant Bakshi, Country Director Facebook Indonesia Sri Widowati, Presiden Direktur Nestle Indonesia Dharnesh Gordhon, CEO dan Founder KLY Steve Christian, CEO Havas Group Indonesia Anwesh Bose, CCO Gojek Antoine de Carbonnel, CEO GroupM Indonesia Himanshu Shekhar, CEO KG Media Andy Budiman, dan Direktur Eksekutif Media Nielsen Hellen Katherina.
Reporter: Agustin Setyo Wardani
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Incar pasar terbesar Asia Tenggara, M&C Saatchi buka kantor perwakilan di Indonesia
Alasan ritel irit belanjakan uang untuk iklan televisi
Sticar, startup lokal penyedia layanan iklan di kendaraan
Wuling Motors 'Kalahkan' Mitsubishi, Nissan, hingga Toyota
Bhinneka sosialisasi belanja mudah lewat e-Katalog LKPP
Google dan Facebook kuasai seperlima pasar iklan dunia