Gelar Finexpo, OJK Optimistis Capai Target Inklusi Keuangan 90 Persen di 2024
Sejumlah penyedia jasa keuangan di Indonesia kembali menggelar Financial Expo (Finexpo) dalam rangkaian bulan Inklusi keuangan (BIK) 2021. Meresmikan gelaran ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis target inklusi keuangan dapat tercapai.
Sejumlah penyedia jasa keuangan di Indonesia kembali menggelar Financial Expo (Finexpo) dalam rangkaian bulan Inklusi keuangan (BIK) 2021. Meresmikan gelaran ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis target inklusi keuangan dapat tercapai.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara optimistis, target inklusi keuangan Indonesia sebesar 90 persen tercapai di 2024 mendatang.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
Sebagaimana ditetapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Peraturan Presiden Nomor 114 tahu 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif.
"Tentang strategi nasional keuangan inklusif yang menetapkan pencapaian 90 persen inklusi keuangan di 2024, kami optimis ini akan tercapai," tegasnya dalam Pembukaan Finexpo Bulan Inklusi Keuangan 2021, Senin (18/10).
Sebab, jelas Tirta, OJK bersama stakeholders terkait terus berupaya mengakselerasi peningkatan inklusi keuangan masyarakat. Hasilnya, tingkat inklusi keuangan Indonesia mampu mencapai 76 persen di akhir 2019 lalu.
"Alhamdulillah, kita patut bersyukur, tingkat inklusi keuangan nasional tahun
2019 adalah 76 persen. Atau berada di atas target sebesar 75 persen," terangnya.
Upaya lainnya, OJK bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait dan Lembaga Jasa Keuangan, kembali menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Agenda ini sendiri rutin diselenggarakan regulator sejak 2016 lalu di setiap bulan Oktober.
Menurut Tirta, kegiatan BIK dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia mulai tanggal 1 sampai 31 Oktober 2021. Beberapa program BIK tersebut antara lain, Bulan Inklusi Keuangan di Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan bersamaan dengan Toraja
Highland Festival pada 4 Oktober 2021.
Lalu, acara puncak Bulan Inklusi Keuangan akan dilaksanakan bersamaan dengan Pengukuhan TPAKD Kota Ambon dan Festival Pesona Negeri Suli, pada 29 Oktober 2021. "BIK ini akan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendapatkan berbagai informasi tentang produk dan layanan keuangan, termasuk informasi tentang program edukasi keuangan dan program perlindungan konsumen," tandasnya.
Berlangsung Hingga 2 November
Sebagai informasi, Financial Expo BIK 2021 ini digelar secara virtual yang menggaet sekitar 300 perusahaan hingga 2 November mendatang. Sebagai rangkaian BIK 2021, Tirta mengatakan ini merupakan salah satu agenda strategis yang mencakup pameran produk keuangan.
Selain itu, ada juga layanan jasa keuangan dari berbagai macam perusahaan penyedia jasa keuangan.
Dia mengatakan bahwa gelaran ini bisa membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk mendapatkan informasi dari produk hingga layanan keuangan. Ada banyak jenis produk dan layanan yang ditawarkan, mulai dari perbankan, pasar modal, asuransi, hingga fintek dan e-commerce.
"Termasuk program edukasi keuangan dan program perlindungan konsumen dalam pameran finexpo 2021 ini masyarakat bisa memilih produk dan layanan keuangan perbankan, pasar modal, asuransi, pembiayaan, pensiun, fintek, ecommerce," tuturnya.
Dia menyebut selain produk keuangan konvensional, gelaran ini juga mencakup produk keuangan syariah. Juga dengan penawaran promo yang menarik selama Finexpo berlangsung.
"(kemudian) Ada webinar edukasi keuangan yang bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat dan konsumen keuangan tiap harinya, dapat dijadikan sebagai sarana bagi masyarakat untuk tingkatkan pengetahuan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kemampuan," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat bisa mengakses laman pameran virtual ini melalui browser komputer maupun smartphone. Caranya, cukup kunjungi www.finexpo-bik2021.id.
Setelah mengakses laman tersebut pengunjung diminta untuk melakukan registrasi dengan memasukkan identitas serta email pengguna. Selanjutnya, pengunjung bisa mengakses berbagai produk pada bagian pameran Financial Expo 2021.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)