Hadapi Perang Dagang, Pemerintah Diminta Aktif Komunikasi Dengan Pengusaha
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengaku tidak bisa memprediksi dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kepada para pengusaha. Sebab, gesekan kedua negara tersebut tidak bisa dipastikan dan masih akan terus terjadi.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengaku tidak bisa memprediksi dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kepada para pengusaha. Sebab, gesekan kedua negara tersebut tidak bisa dipastikan dan masih akan terus terjadi.
"Kita kan tidak bisa prediksi kepastiannya kita belum tahu. Tapi kan kita bisa ambil asumsi dari analisa-analisa asumsi yang ada," kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/10).
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Mengapa budidaya kakao penting bagi ekonomi Indonesia? Budidaya kakao merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi, khususnya di negara-negara tropis seperti Indonesia. Kakao, bahan utama pembuatan cokelat, memiliki permintaan yang stabil di pasar internasional, menjadikannya komoditas yang berharga bagi petani.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
Dengan ketidakpastian dari kedua negara tersebut, Rosan berharap pemerintah terus melakukan komunikasi dengan baik kepada para pelaku usaha. Sehingga kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam menangkal perang dagang ini bisa didorong oleh dunia usaha.
"Karena perekonomian kan dinamis naik turun jadi pertemuan masukkan secara reguler jadi hal yang sangat penting jadi menurut saya itu yang diperlukan," jelas dia.
Seperti diketahui, Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China nampaknya makin memanas. Kedua negara mulai saling menerapkan tarif-tarif tambahan terhadap komoditas yang sudah berlaku efektif sejak awal September 2019 lalu.
Pemerintah Trump mulai menerapkan tarif 15 persen terhadap impor barang dari China senilai lebih dari USD 125 miliar (sekitar Rp1,7 kuadriliun), termasuk pada pengeras suara canggih, pengeras suara praktis Bluetooth dan banyak jenis alas kaki.
Sebagai balasan, Beijing mengenakan tarif 5 persen atas minyak mentah AS mulai 1 September. Inilah pertama kalinya minyak AS dikenai tarif sejak kedua negara perekonomian terbesar dunia itu mulai melancarkan perang dagang lebih dari satu tahun lalu.
Presiden AS Donald Trump bulan lalu mengatakan ia akan meningkatkan tarif 5 persen senilai USD 550 miliar (sekitar Rp7,8 kuadriliun) atas impor barang-barang dari China setelah Beijing mengumumkan tarif pembalasannya terhadap barang-barang AS.
Tarif 15 persen oleh AS atas telepon seluler, komputer jinjing, mainan dan pakaian akan mulai berlaku pada 15 Desember.
Baca juga:
Hingga 2021, Pertumbuhan Ekonomi Asia Timur dan Pasifik Diproyeksi Melambat
10 Negara Dengan Daya Saing Terbaik di Dunia, Singapura Nomor 1
Kata Menteri Susi Pudjiastuti Soal Sebab Pabrik China Lebih Pilih Pindah ke Vietnam
Perang Dagang AS-China Memanas, Bagaimana Ekonomi Indonesia?
Tangkal Dampak Resesi Akibat Perang Dagang, Pemerintah Andalkan Kinerja Pariwisata
Fokus Negosiasi Perang Dagang AS-China, IHSG Diproyeksi Bergerak Fluktuatif