Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Kenaikan harga minyak dunia itu bakal turut memberatkan APBN dalam menopang harga BBM.
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga minyak dunia kembali naik ke level tertinggi setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan hingga akhir tahun. Akibatnya, harga minyak dunia kini tembus di atas USD 90 per barel.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tak memungkiri, kenaikan harga minyak dunia itu bakal turut memberatkan APBN dalam menopang harga BBM.
- Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini
- Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik
- Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan
- Harga Rumah Subsidi Bakal Naik Lagi di 2024, di Daerah Jabodetabek Jadi Segini
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
"Sebetulnya kita itu tidak terlalu nyaman dengan harga minyak tinggi di atas USD 100, USD 90 ke atas. Itu betul, memang bisa tinggi sekali (sokongan APBN untuk BBM)," kata Tutuka saat ditemui di Park Hyatt Jakarta, Kamis (7/9).
"Produksi dari kilang kita yang dihasilkan dari crude oil gabungan dari dalam negeri dan impor hanya 52 persen. Nambah 35 persen dari impor fuel, FAME kurang lebih 13 persen kontribusinya. Jadi FAME membantu mengurangi bahan bakar impor," kata Tutuka.
"Kalau harga minyak naik kan sangat mempengaruhi impor crude dan impor BBM. Kami memahami itu berat juga kalau terlalu tinggi," kata Tutuka.
Menindaki hal ini, Kementerian ESDM disebutnya akan terus pasang mata terhadap fluktuasi harga minyak dunia. Namun, Tutuka meyakini harga minyak dunia tidak akan selamanya tinggi.
"Kita amati terus sih. Tiap kali ada kenaikan kita hitung lagi. Tapi keekonomian harga minyak kan tidak bisa kita prediksi naik terus. Nanti bisa turun karena apa," pungkas Tutuka.
Sebelumnya, seluruh operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 September 2023. Kenaikan tersebut juga dilakukan oleh operator SPBU pelat merah yaitu PT Pertamina (Persero) untuk solar nonsubsidi yaitu Pertamina Dex dan Dexlite.
Kenaikan harga BBM Pertamina ini untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.
Harga BBM Pertamax naik Rp 900 menjadi Rp 13.300 per liter dari sebelumnya Rp 12.400 per liter per liter untuk wilayah Jabodetabek.
Harga BBM Pertamax Turbo naik Rp 1.500 menjadi Rp 15.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.400 per liter untuk wilayah Jabodetabek. Harga BBM Pertamina Dex naik Rp 2.550 menjadi Rp 16.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.350 per liter untuk wilayah Jabodetabek.
Harga BBM Dexlite juga naik Rp 2.400 menjadi Rp 16.350 per liter dari sebelumnya Rp 13.950 per liter untuk wilayah Jabodetabek.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com