Hari ini, Rupiah menyentuh level Rp 13.972 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 13.922 atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.975 per USD. Nilai tukar Rupiah sempat melemah usai pembukaan menyentuh level Rp 13.972 per USD, namun menguat kembali ke level Rp 13.881 per USD dan saat ini berada di level Rp 13.895 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (24/4). Rupiah dibuka di level Rp 13.922 atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.975 per USD.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah sempat melemah usai pembukaan menyentuh level Rp 13.972 per USD, namun menguat kembali ke level Rp 13.881 per USD dan saat ini berada di level Rp 13.895 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Siapa yang menolak menerima uang suap ratusan juta rupiah? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Siapa saja yang bisa menjadi Pejuang Rupiah? "Orang-orang sukses tidak berbakat; mereka hanya bekerja keras, kemudian berhasil dengan sengaja."
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Rahmatullah, mengatakan Rupiah yang saat ini tengah terpuruk memiliki peluang untuk kembali menguat (rebound) terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Tercatat sejak awal tahun hingga tiga hari lalu, Rupiah telah terdepresiasi hingga 2,23 persen.
"Bisa saja (rebound), namanya juga nilai tukar dan yield itu bergerak sangat fluktuatif artinya bisa naik bisa turun," kata Rahmatullah, di Gedung BI, Jakarta, Senin (23/4).
Dia menjelaskan, rebound bisa terjadi dengan adanya sejumlah sentimen global. Di mana, salah satunya, tidak menutup kemungkinan The Fed akan mengeluarkan pernyataan yang bisa mengurangi gejolak dan kekhawatiran yang saat ini tengah terjadi di pasar global.
Tidak hanya itu, Rahmatullah juga optimistis Rupiah akan rebound dengan meredanya kekhawatiran terkait perang dagang Amerika-China. Dengan demikian, diharapkan The Fed akan kembali mempertimbangkan untuk menahan suku bunga.
Baca juga:
Fakta-fakta di balik pelemahan Rupiah hampir mendekati Rp 14.000 per USD
Bos BCA yakin BI punya strategi respons pelemahan Rupiah
BI yakin Rupiah akan berbalik menguat, ini faktor pendukungnya
Rupiah melemah, ini tips atur keuangan agar tidak rugi
BI soal pelemahan Rupiah: Masih banyak yang lebih parah dari kita