Hari ini, Rupiah tembus Rp 14.500 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 14.516 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.545 per USD. Rupiah sempat menguat tipis usai pembukaan ke level Rp 14.508 per USD. Namun kembali melemah dan saat ini berada di level Rp 14.525 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Rabu (25/7). Rupiah dibuka di level Rp 14.516 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.545 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat tipis usai pembukaan ke level Rp 14.508 per USD. Namun kembali melemah dan saat ini berada di level Rp 14.525 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah yang terjadi saat ini terjadi bukan merupakan sinyal bahaya.
"Jangan menganggap kurs itu kalau masih perubahan Rp 50 hingga Rp 100 rupiah itu bahaya, gak ada bahayanya di situ," kata Menko Darmin di kantornya, Minggu (22/7).
Menko Darmin menyebut bahwa China malah sengaja membuat mata uangnya terdepresiasi atau melemah terhadap Dolar Amerika. "China sengaja dia melemahkan mata uangnya," ujarnya.
Dalam pandangan Darmin, selama ini masyarakat belum terlalu memahami persoalan nilai tukar sehingga ketika Rupiah terus melemah dianggap merupakan suatu hal yang membahayakan.
Menurutnya nilai tukar Rupiah masih akan baik-baik saja saat ini. Katanya, tidak baik jika Rupiah tembus level 20.000. "Nah kita, memang masyarakat kita banyak sekali yang sebetulnya tidak melek urusan begini-begini ini. Tidak berarti gak apa-apa kalau Rp 20.000, ya apa-apa kalau segitu, yang bener saja."
Baca juga:
Rupiah melemah 6,83 persen sejak awal tahun, lebih tinggi dibanding Ringgit dan Yen
Reaktivasi lelang SBI diharapkan dongkrak kurs Rupiah
Ekonom minta kurs Rupiah tidak dibandingkan saat krisis 1998
Menko Darmin sebut nilai tukar dalam bahaya jika tembus Rp 20.000 per USD
Langkah pengusaha antisipasi pelemahan Rupiah