Hingga November 2021, Realisasi Subsidi Energi Capai 92,7 Persen
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat, realisasi subsidi energi hingga November 2021 mencapai Rp102,5 triliun, atau setara dengan 92,7 persen dari pagu anggaran tahun ini. Posisi ini bahkan naik 15,7 persen dari Rp88,6 triliun pada periode sama 2020.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat, realisasi subsidi energi hingga November 2021 mencapai Rp102,5 triliun, atau setara dengan 92,7 persen dari pagu anggaran tahun ini. Posisi ini bahkan naik 15,7 persen dari Rp88,6 triliun pada periode sama 2020.
Sri Mulyani menjelaskan, lonjakan subsidi energi ini terjadi karena kenaikan harga komoditas, seperti minyak dan gas, serta peningkatan konsumsi barang-barang subsidi di masyarakat, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan juga listrik. Kenaikan tersebut, secara otomatis menaikan anggaran subsidi pemerintah.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Pertamina Patra Niaga menjalankan program Subsidi Tepat untuk JBT Solar? Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu. Sepanjang tahun 2023, hampir 14 juta KL transaksi Solar sudah tercatat secara digital.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Kapan Pertamina mulai mendapat tugas menyalurkan subsidi energi? Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
"Rakyat terlindungi, namun memang APBN harus memikul bebannya," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (21/12).
Berdasarkan bahan paparannya, realisasi penyaluran BBM bersubsidi seperti Solar dan minyak tanah sampai Oktober 2021 mencapai 13,13 juta kilo liter (kl), naik 10,2 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 11,91 juta kl.
Penyaluran LPG tabung 3 kg tercatat mencapai 6,18 juta ton, naik 4,9 persen dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar 5,89 juta ton.
Adapun pelanggan listrik bersubsidi hingga Oktober 2021 ini tercatat sebesar 38,10 juta pelanggan, naik 3,4 persen dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar 36,83 juta pelanggan.
Sementara volume konsumsi listrik bersubsidi hingga Oktober 2021 tercatat sebesar 52,20 Tera Watt hour (TWh), naik 2,7 persen dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar 50,83 TWh.
Baca juga:
Imbas Kenaikan Harga Minyak Dunia, Subsidi Energi Naik 20 Persen
Subsidi Energi 2022 Disetujui Rp134 T, Penyaluran Terbuka Listrik Cuma untuk 6 Bulan
ESDM Usul Subsidi Solar Rp500 per Liter di 2022
Pemerintah Arahkan Subsidi Energi Tahun Depan Berbasis Penerima Manfaat
Subsidi Energi Naik Jadi Rp134 Triliun di 2022, Solar Disubsidi Rp500 per Liter
Banggar DPR Sentil Realisasi Subsidi yang Masih Tak Tepat Sasaran