Hingga September 2016, industri pengolahan dominasi ekspor Indonesia
Hingga September 2016, industri pengolahan dominasi ekspor Indonesia. Ekspor non migas masih didominasi oleh sektor pengolahan dengan nilai USD 79,82 miliar dan kontribusi sebesar 76,49 persen. Diikuti industri pertambangan dan lainnya sebesar USD 12,52 miliar dengan kontribusi mencapai 12 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total ekspor Indonesia secara kumulatif (Januari-September 2016) mencapai USD 104,36 miliar, menurun 9,41 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Di mana total ekspor non migas mencapai USD 94,6 miliar dan ekspor migas mencapai USD 9,7 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan ekspor non migas masih didominasi oleh sektor pengolahan dengan nilai USD 79,82 miliar dan kontribusi sebesar 76,49 persen. Diikuti industri pertambangan dan lainnya sebesar USD 12,52 miliar dengan kontribusi mencapai 12 persen.
"Sementara untuk sektor pertanian, nilai ekspornya mencapai USD 2,31 miliar dan kontribusinya sebesar 2,22 persen," kata Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (17/10).
Dia menjelaskan, terdapat beberapa komoditas yang menurun nilai ekspornya. Seperti biji-bijian berminyak sebesar USD 57,9 juta; mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar USD 54,1 juta; bijih, kerak, dan abu logam sebesar USD 47,9 juta; dan barang-barang rajutan sebesar USD 29,6 juta.
Sementara komoditi yang meningkat, yakni benda-benda dari besi dan baja sebesar USD 94,3 juta, timah sebesar USD 62 juta, lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 59,4 juta, mesin atau peralatan listrik sebesar USD 47,3 juta, serta karet dan barang dari karet sebesar USD 15,3 juta.
"Selama Januari-September 2016, ekspor komoditi-komoditi tersebut memberikan kontribusi sebesar 41,12 persen terhadap total ekspor non migas. Namun, dibandingkan tahun 2025, ekspor komoditi ini menurun 6,57 persen," imbuh Suhariyanto.
Baca juga:
September 2016, BPS catat nilai ekspor Indonesia turun 1,84 persen
Masalah relaksasi ekspor sampai Freeport jadi PR berat Menteri Jonan
Ekspor kopi di TEI capai nilai USD 55,30 juta, terbesar untuk Mesir
Kebijakan impor ayam RI digugat Brasil di WTO, ini kata Kemendag
Menperin sebut impor tidak akan efektif turunkan harga gas
Kemenperin sebut nilai ekspor ke Amerika Latin masih kecil
Tingkatkan daya saing, Pemerintah minta UKM ciptakan produk baru
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.