Hipmi Nilai Bisnis Pariwisata dan Pengguna Bahan Impor Paling Terdampak Virus Corona
Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Eka Sastra, mengatakan banyak anggotanya yang mengeluhkan usahanya terdampak virus corona. Mereka adalah pengusaha pariwisata dan pemilik usaha dengan bahan baku impor.
Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Eka Sastra, mengatakan banyak anggotanya yang mengeluhkan usahanya terdampak virus corona. Mereka adalah pengusaha pariwisata dan pemilik usaha dengan bahan baku impor.
"Data kami, yang terdampak pariwisata dan pengusaha yang bahan bakunya impor," kata Eka dalam diskusi Populi Center bertajuk 'Corona dan Kondisi Kebutuhan Pokok Kita' di Jakarta Selatan, Sabtu (7/3).
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Eka menuturkan, sektor pariwisata sudah lesu. Sementara, di sektor impor, terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku produksi.
Begitu juga dengan ekspor yang tertahan di beberapa titik tujuan. Mengatasi ini, pengusaha akhirnya mencari pasar ekspor baru ke negara-negara tradisional yang tak terdampak virus corona.
Tak hanya itu, beberapa kerjasama perdagangan dengan negara yang terkena suspect covid-19 seperti China, Jepang dan Korea ikut terganggu. Bahkan, mereka terpaksa melakukan penundaan transaksi.
"Tentu saja itu (virus corona) sangat mengganggu cash flow dan perencanaan yang kami bangun," kata Eka.
Harap Pemerintah Responsif
Dalam kondisi ini, Eka menilai pemerintah dan semua pemangku kebijakan harus melakukan evaluasi dari sisi produksi dan tata niaga. Dunia usaha mengharapkan sistem kelembagaan yang responsif.
"Harapan kita agar situasi kembali normal sehingga kita bisa mengeksekusi semua rencana dan beberapa kontrak kontrak yang sudah berjalan saat ini," kata Eka.
(mdk/bim)