IHSG Berpotensi Hijau Jelang Rilis Data Ekonomi Kuartal II-2021
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu berpotensi melanjutkan kenaikan seiring pelaku pasar yang menanti rilis data ekonomi kuartal II 2021. IHSG dibuka menguat 11,9 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.142,48.
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu berpotensi melanjutkan kenaikan seiring pelaku pasar yang menanti rilis data ekonomi kuartal II 2021. IHSG dibuka menguat 11,9 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.142,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,09 poin atau 0,37 persen ke posisi 841,63.
"Investor wait and see rilis data PDB 2Q21 yang diperkirakan tumbuh 3 persen (qoq) dan 6,57 persen (yoy). IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang melanjutkan penguatan, bergerak dalam rentang 6.097-6.168," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (4/8).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
Bursa ekuitas AS ditutup menguat pada perdagangan Selasa (3/8) kemarin didorong laporan kinerja emiten yang positif dan kenaikan saham kesehatan di tengah kekhawatiran lonjakan COVID-19 varian Delta.
Dari data, pesanan pabrik AS meningkat 1,5 persen secara bulanan pada Juni, melampaui ekspektasi sebesar 1 persen. Fokus tertuju pada rilis data PMI Jasa dan ADP non-farm yang dijadwalkan pada Rabu ini.
Dari Eropa, investor mencermati rilis data PMI Komposit sejumlah negara zona Euro pada Rabu ini. Investor juga mencermati dampak meningkatnya penyebaran COVID-19 varian Delta terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Sementara, kekhawatiran investor terkait regulasi kebijakan resmi China yang mengetat di sektor teknologi, fintech , serta pendidikan, turut menjadi sentimen negatif. Pelaku pasar menanti rilis data PMI Komposit dan Jasa China periode Juli pada hari ini.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air kembali meningkat setelah pada awal pekan sempat turun di mana pada Selasa (3/8) kemarin terjadi penambahan 33.900 kasus baru sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,49 juta kasus.
Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 pun masih tinggi yaitu bertambah 1.598 kasus sehingga totalnya mencapai 98.889 kasus. Meski demikian, sebanyak 2,87 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 524.142 kasus.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 29,69 poin atau 0,11 persen ke 27.612,14, indeks Hang Seng naik 291,25 poin atau 1,11 persen ke 26.486,07, dan indeks Straits Times meningkat 11,52 poin atau 0,37 persen ke 3.160,77.
Baca juga:
IHSG Dibuka Menguat, 8 Saham Ini Rekomendasi Analis
IHSG Dibuka Menguat, Saham BNI dan BCA jadi Andalan Analis
IHSG Dibuka Merah, Saham BCA dan Telkom jadi Andalan Analis
IHSG Dibuka Menguat, Saham BNI dan Indofood jadi Andalan
IHSG Ditutup Menguat Tipis Dipengaruhi Perpanjangan PPKM
IHSG Dibuka Menguat, 7 Saham ini jadi Andalan Analis