IHSG ditutup terseok 0,26 persen
Jumlah emiten yang sahamnya naik mencapai 137 dan turun 186 emiten.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah atau turun 0,26 persen ke level 5.184. Jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 56.449.836 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp 4.4 triliun. Indeks tertinggi pada perdagangan, Senin (25/8) mencapai 5.200 poin dan terendah 5.177 poin. Dengan jumlah emiten yang naik mencapai 137 dan turun 186 emiten.
Hanya sektor tambang dan finance yang bertengger di zona hijau pada penutupan. Sektor lainnya, terkoreksi tajam, seperti aneka industri yang terkoreksi ke zona merah sebesar 1,11 persen.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Apa itu bursa karbon? Bursa karbon adalah pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon.
Saham-saham utama bursa Asia, seperti HANG SENG menyentuh level 25.166,91 poin atau naik 0,22 persen, Strait Times menyentuh level 3.337,76 poin atau naik 0,37 dan saham NIKKEI 225 meningkat 0,48 persen atau naik ke level 15.613,25.
Analis memperkirakan, pelaku pasar modal masih menanti proses pembentukan kabinet pemerintahan yang baru, Jokowi-JK "Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti proses pembentukan kabinet Jokowi dan evolusi dukungan politik. Kedua hal itu akan menjadi kunci utama bagi sebuah pemerintahan yang efektif dalam mendorong reformasi struktural," ujar Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, Fath Aliansyah Budiman, Jakarta, Senin (25/8).
(mdk/arr)