Imbal Hasil Obligasi AS Turun, Rupiah Menguat ke Rp14.483 per USD
Rupiah dibuka di Rp14.485 per USD, menguat dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.505 per USD. Rupiah kemudian melemah secara perlahan hingga kembali ke posisi Rp14.505 per USD. Namun, Rupiah kembali menguat dan saat ini berada di posisi Rp14.490 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Rabu (7/4). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp14.485 per USD, menguat dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.505 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah kemudian melemah secara perlahan hingga kembali ke posisi Rp14.505 per USD. Namun, Rupiah kembali menguat dan saat ini berada di posisi Rp14.490 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya mencatat, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpeluang menguat, seiring turunnya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS).
"Dolar AS masih nampak melanjutkan pelemahan kemarin di awal perdagangan hari Rabu (7/4), akibat aksi ambil untung kuatnya dolar selama dua pekan terakhir dan turunnya tingkat imbal hasi obligasi Pemerintah AS," tulis tim di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (7/4).
Dolar AS outlook-nya melemah seiring turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS dibalik ekspektasi pasar yang menurunkan ekspektasi agresif bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), akan memperketat kebijakannya lebih awal dari yang dijanjikan.
Imbal hasil obligasi terus turun dari level tertinggi, mengurangi kekhawatiran akan kenaikan inflasi. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 7 basis poin menjadi 1,65 persen pada Selasa (6/4) lalu.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.480 hingga Rp14.520," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi.
Baca juga:
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Level Rp14.505 per USD
2020, BI Catat Total Transaksi Non Tunai di Sumsel Capai Rp42,46 T
Kurs Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.515 per USD
Rupiah Menguat Tipis Dipengaruhi Peningkatan Data Tenaga Kerja AS
Rupiah Ditutup Merosot ke Rp14.525 per USD Dipicu Tingginya Imbal Hasil Obligasi AS
Tertekan Naiknya Imbal Hasil Surat Utang AS, Rupiah Melemah ke Rp14.565 per USD