IMF: Investasi China melemah, Australia paling menderita
Pertumbuhan ekonomi Australia bakal tergerus.
Laporan lembaga moneter internasional atau IMF menyebutkan bahwa Australia akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi maju paling menderita bila pertumbuhan investasi China melemah.
Posisi Australia ini hanya bisa ditandingi oleh Irak, Saudi Arabia, dan Zambia, yang akan mengalami kerugian paling buruk dari pelemahan pertumbuhan investasi China.
-
Bagaimana China berusaha menyaingi AS dalam persaingan ekonomi dan teknologi? Upaya itu dilakukan agar persaingan ekonomi dan teknologi di China dapat menyaningi AS. Bahkan, China memaksa produsen AS yang ada untuk pindah ke luar negeri.
-
Apa yang akan dilarang oleh AS untuk investasi ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Bagaimana Australia menghadapi kehilangan Kusini Yengi? Meskipun Yengi tidak bisa tampil, Australia masih memiliki pemain-pemain berkualitas. Nestroy Irankunda, pemain muda yang saat ini membela Bayern Munchen dan baru saja dipromosikan ke tim utama untuk musim 2024/2025, diharapkan bisa memberikan kontribusi signifikan.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
Skenario IMF itu juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Australia bakal tergerus dan hanya berada di kisaran 2,5 persen per tahun.
Perkiraan ekonomi ini menjadi landasan pemimpin IMF, Christine Lagarde, menyampaikan peringatan kepada negara-negara berkembang agar waspada terhadap guncangan akibat kondisi di China.
Seperti dikutip Antara dari Skynews.com.au, semua ini bermula dari prediksi pertumbuhan China oleh pemerintahnya bahwa laju investasi akan jatuh dari 46 persen dari GDP menjadi hanya sekitar 35 persen dalam kurun 10 tahun ke depan.
Pelemahan di sisi investasi ini akan dirasakan sangat signifikan di negara-negara yang memang memiliki ketergantungan sangat besar terhadap ekonomi negeri komunis tersebut.
Baca juga:
Hati-hati, Yuan China diramalkan bakal kembali anjlok
PM China: Kami tak pernah mulai perang mata uang
Amburadulnya hubungan China-Rusia terimbas kemerosotan ekonomi
Ini masalah paling menakutkan di China yang tak diperhatikan orang
China rambah bisnis pesawat, siap goyang dinasti Airbus dan Boeing