Impor Beras Tahap Satu Baru Terealisasi 120.000 Ton dari Target 200.000 Ton
Salah satu penyebab lambannya realisasi impor beras dikarenakan faktor cuaca, dan faktor akhir tahun. Dalam prosesnya, Badan Pangan Nasional selalu memantau perkembangan impor beras tahap pertama tersebut.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mencatat, impor beras tahap satu yang semula ditargetkan 200.000 ton baru terealisasi sekitar 120.000 ton.
"Yang dari luar negeri yang kita targetkan masuk bersama-sama sebelum Januari 2023 kemarin harusnya 200.000 ton, tapi masuknya hanya 62.000 ton, sekarang posisi sudah 120.000 ton," kata Arief Prasetyo dalam kunjungan ke Gudang Bulog Kanwil DKI Banten, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Jumat (13/1).
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Apa yang lebih murah dibanding beras? Harga singkong yang lebih murah Wartini menambahkan jika harga singkong jauh lebih murah dibanding harga beras berbagai jenis yang saat ini berada di atas Rp10 ribu per kilogramnya. Untuk dua buah singkong ukuran sedang, Wartini menjualnya seharga Rp7 ribu. Biasanya warga hanya mengonsumsi tidak sampai sekilo sehari.
Salah satu penyebab lambannya realisasi impor beras dikarenakan faktor cuaca, dan faktor akhir tahun. Dalam prosesnya, Badan Pangan Nasional selalu memantau perkembangan impor beras tahap pertama tersebut.
Dia pun menyampaikan, dipastikan dalam kurun waktu sekitar satu hingga dua minggu, impor beras tahap satu akan genap 200.000 ton. Ini perlu dilakukan karena kesempatan impor hanya dibatasi hingga 28 Februari 2023.
"Dalam satu dua minggu ini akan genap 200.000 ton, tapi paralel yang 300.000 ton (tahap dua) akan dateng segera. Kesempatan impor kita hanya sampai Februari akhir ini setelah itu kita semua panen raya dan tidak ada kita alternatif untuk mengimpor lagi," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto menyampaikan impor beras tahap kedua sebanyak 300.000 ton akan segera dimulai pada awal Februari 2023. Tahap pertama rencananya 15.000 ton beras impor dari Vietnam akan masuk ke dalam negeri.
"Seluruhnya akan datang, jadi nanti sampai dengan akhir Januari yang izin pertama 200.000 ton selesai, yang penugasan tahap 2 sampai dengan Februari minggu ketiga berdatangan sampai nanti 28 Februari," kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto.
Suyamto menjelaskan, untuk pengiriman impor tahap kedua ini nantinya dilakukan paralel dengan tahap pertama. Sebab, untuk tahap pertama belum impor 200.000 ton belum seluruhnya sampai di Indonesia. Hal itu dikarenakan faktor cuaca.
"Tahap kedua datang pertama kali dari Vietnam, kita rencana kapal pertama yg tahap kedua 15 ribu ton. Nanti minggu ketiga lagi padat-padatnya, sisa tahap satu dengan tahap dua paralel," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)