Impor pangan kini tak perlu lagi rekomendasi Kementan
Dalam menentukan pemberian izin impor kini hanya akan melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melonggarkan izin impor untuk komoditas pangan strategis. Rencananya importir tidak memerlukan lagi rekomendasi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Pertanian (Kementan), dan kementerian lain untuk impor.
Ketua Tim Deregulasi Kementerian Perdagangan Arlinda Imbang Jaya mengatakan, dalam paket kebijakan ekonomi jilid I ini komoditas pangan strategis tidak lagi memerlukan rekomendasi kementerian dan lembaga (K/L). Tujuannya untuk mempercepat proses penyediaan stok kebutuhan pangan di masyarakat.
"Kami sudah bicara tuntas dengan kementerian yang memberikan rekomendasi ke Kemendag, seperti Kemenperin, Kementan, Kementerian ESDM, Kementerian Komunikasi dan Informasi, dan sekitar 20 kementerian lainnya," katanya di Kantornya, Jakarta, Jumat (18/9).
"Ada beberapa policy yang memerlukan relaksasi dari mereka untuk tidak memberikan rekomendasi untuk barang pangan strategis seperti beras, gula, dan hortikultura," tambahnya.
Dalam menentukan pemberian izin impor kini hanya akan melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas). Kapasitas volume impor yang dibutuhkan akan dibahas bersama dengan beberapa kementerian terkait. Tentunya dengan mempertimbangkan total produksi dalam negeri.
"Mekanismenya kami bawa di rakortas. Di mana kami akan melihat kepastian volume impor yang dibutuhkan, kami lihat berapa produksi dalam negeri dan berapa kebutuhan impornya," terangnya.
Alia menambahkan, pihaknya juga menghapus persyaratan importir terdaftar (IT), importir produsen (IP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). "Jadi kalau mau impor hanya angka pengenal importir, yaitu importir umum dan importir produsen," tutupnya.
Baca juga:
Kementerian Perdagangan hapus 38 izin terkait ekspor impor
Kemendag klaim harga daging sapi tak naik jelang Idul Adha
Mendag Lembong: Urus perizinan nanti bisa tanda tangan lewat Ipad
Pangkas rantai pasok, pemerintah bangun seribu toko tani tahun depan
Busana muslim dan hijab Indonesia digandrungi warga Amerika Serikat
Contek Dubai, Jokowi bakal buat pusat logistik terbesar di Indonesia
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Apa yang Kemendag lepas untuk ekspor perdana ke Malaysia? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.