Indef: Harga BBM Jangan Naik agar Konsumsi Masyarakat Tetap Tumbuh
Masa depan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 dan awal tahun 2023 masih dibayangi kondisi suram. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad meminta agar pemerintah tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) agar konsumsi rumah tangga dapat tetap tumbuh.
Masa depan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 dan awal tahun 2023 masih dibayangi kondisi suram. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad meminta agar pemerintah tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) agar konsumsi rumah tangga dapat tetap tumbuh.
Selain tidak menaikkan harga BBM, menurut Tauhid agar pengeluaran konsumsi rumah tangga tetap bergerak positif, bantuan sosial masih menjadi opsi terbaik saat ini.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
"Menjaga konsumsi masyarakat tetap tumbuh dengan bantuan sosial, dan tidak menaikkan harga BBM," demikian pemaparan yang disampaikan Tauhid dalam "Outlook Perdagangan Indonesia 2023" di Jakarta, Selasa (20/12).
Dia menuturkan, masa depan ekonomi global, termasuk Indonesia juga akan berimbas ke beberapa sektor. Khusus ekspor dan impor Indonesia, Tauhid menilai tren penurunan masih akan berlanjut di kuartal IV 2022. Untuk itu menurutnya perlu ada langkah antisipasi dari pemerintah.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga juga akan berdampak terhadap kredit perbankan. Sebab, dia menilai pada kuartal IV atau di 2023, Bank Indonesia masih berpotensi menaikkan suku bunga acuan. Jika hal ini terjadi, kredit konsumsi secara otomatis akan berpengaruh.
"Untuk itu yang perlu dilakukan pemerintah yaitu menjaga dampak kenaikan suku bunga terhadap kredit konsumsi investasi dan modal kerja serta perang suku bunga antar bank. Selain itu, agar menurunkan pengaruh harga makanan dalam (volatile food) dengan ekstensifikasi dan intensifikasi beberapa komoditas strategis," imbuhnya.
Diketahui, pada kuartal III 2022, konsumsi rumah tumbuh 5,39 persen secara year on year. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal II 2022 yaitu 5,51 persen.
Pertumbuhan yang tetap tinggi tersebut sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, masih terbatasnya dampak penyesuaian harga BBM, serta adanya penyaluran bantuan sosial dan subsidi energi.
Baca juga:
Viral Pelanggan Pukul Petugas SPBU Wanita di Tanah Tinggi Tangerang
Daftar Harga BBM Vivo dan Shell Hari Ini
Imbas Gempa Cianjur, 3 SPBU di Jalur Cipanas Berhenti Beroperasi
SPBU di Bogor Hangus Terbakar saat Angkot Isi Pertalite, Ini Kronologinya
Terungkap Alasan Warga Jabodetabek Antusias Beli BBM di SPBU Vivo
Pemerintah Diminta Bikin SPBU Khusus Agar BBM Subsidi Tepat Sasaran