Indef: Impor Beras 2018 Tertinggi Kedua Sejak Tahun 2000
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut bahwa impor beras yang dilakukan oleh Indonesia merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Bahkan, dalam 18 tahun terakhir, impor beras pada 2018 lalu merupakan yang tertinggi kedua setelah 2011.
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut bahwa impor beras yang dilakukan oleh Indonesia merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Bahkan, dalam 18 tahun terakhir, impor beras pada 2018 lalu merupakan yang tertinggi kedua setelah 2011.
Peneliti Indef, Rusli Abdulah mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2000, tren impor beras yang dilakukan Indonesia memang fluktuatif, di mana pernah mengalami kenaikan yang tajam, tetapi juga mengalami penurunan.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Bagaimana kondisi harga beras di pasaran saat ini? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
"Impor kecenderungannya meningkat," ujar dia di Jakarta, Kamis (14/2).
Pada 2000 lalu, impor beras tercatat sebesar 1,35 juta ton, 2001 sebanyak 644 ribu ton, 2002 sebanyak 1,8 juta ton, 2003 sebanyak 1,4 juta ton, 2004 sebanyak 236 ribu ton, 2005 sebanyak 189 ribu ton, 2006 sebanyak 438 ribu ton, 2007 sebanyak 1,4 ribu ton, 2008 sebanyak 289 ribu ton, 2009 sebanyak 250 ribu ton, 2010 sebanyak 687 ribu ton.
Kemudian di 2011 sebanyak 2,75 juta ton, 2012 sebanyak 1,81 juta ton, 2013 sebanyak 472 ribu ton, 2014 sebanyak 844 ribu ton, 2015 sebanyak 861 ribu ton, 2016 sebanyak 1,28 juta ton, 2017 sebanyak 305 ribu ton dan 2018 sebanyak 2,25 juta ton.
"Impor beras di 2018 jadi yang tertinggi kedua sejak 2000. Tertinggi pertama yaitu pada 2011," kata dia.
Impor tersebut masih berpotensi besar untuk terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Hal ini jika pemerintah tidak melakukan antisipasi dengan mendorong peningkatan produksi di dalam negeri.
"Ini (impor) bisa meningkat, mengingat konsumsi meningkat. Tapi untungnya kita sudah punya data yang valid," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pro Kontra Kubu Jokowi dan Prabowo Soal Impor dan Harga Pangan
Serangan Prabowo Kepada Para Menteri Jokowi
Temui Petani Cek Kabar Beras Impor di Klaten, Ruhut Sebut Ucapan Prabowo Hoaks
Prabowo Serang Soal Impor Beras, Jokowi Jawab Menteri Memang Harus Beda
Pernyataan-Pernyataan Tajam Prabowo yang Langsung Dijawab Tegas Jokowi
Gerindra: Inteli Urusan Politik Bisa, Tapi Inteli Mafia Beras Enggak Mau